Nurdin Usap Darah Sang Istri ke Wajah Usai Membunuhnya, Agar Tak Didatangi dan Diganggu Arwah
Nurdin mengusap darah korban ke wajahnya antaran mempercayai apabila ritual tersebut dilakukan maka arwah istrinya tidak akan mendatanginya.
Editor: Dewi Agustina
Kapolsek Mekakau Ilir Resor Kabupaten OKU Selatan, Ipda Wilson membenarkan ada peristiwa seorang suami bunuh istri di hadapan warga di Pasar. Tetapi motifnya masih didalami.
"Benar, korban ditusuk di depan orang ramai karena di sana sedang ada pasar kalangan," ujar Wilson, kepada Sripoku.com, Rabu (12/12/2019).
Menurut Wilson, kejadian tragis tersebut terjadi di depan umum tepatnya di rumah salah satu Kadus di Desa Tanjung Besar, Kecamatan Mekakau Ilir yang terjadi sekitar pukul 11.30 WIB siang saat di desa sedang berlangsung pasar mingguan atau pasar kalangan.
Kronologis
Tragis nasib Marsitah (30), warga Desa Tanjung Besar, Kecamatan Mekakau Ilir, Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.
Baca: Kasus Tewasnya Mahasiswi di Bengkulu Masih Misteri, Mayat Ditemukan dengan Kepala Terbungkus Karung
Baca: Aidil Syahputra, Terdakwa Kasus Pembunuhan Istri dan Dua Anak Tirinya Dipidana Mati
Ia justru tewas mengenaskan dengan sejumlah luka tikaman di perutnya oleh pria yang telah menikahnya.
Kejadian penikaman yang dilakukan seorang suami kepada istrinya justru terjadi di dekat pasar kalangan atau pasar yang buka seminggu sekali di Desa Tanjung Besar, Kamis (12/12/2019).
Terkait dengan kejadian ini, Kapolsek Wilson mengaku akan segera melakukan penyidikan dan meminta keterangan warga terkait motif pembunuhan tersebut.
Sementara pelaku suami bunuh istri diketahui bernama Nurdin (35) masih dalam pengejaran polisi.
"Korban mengalami luka tusuk senjata tajam di bagian perut dan meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas setempat," kata Wilson.
Baca: Fakta Baru Mahasiswi Hilang 3 Hari Ditemukan Tewas Terbukur di Belakang Indekos
Baca: Sering Pergoki Istri & Jukir Berduaan, Tukang Tambal Ban Nekat Bakar Hidup-hidup Jukir hingga Tewas
Diduga Kurang Sehat
Nurdin dikenal sebagai individu tidak suka dan jarang membaur dengan warga.
Setelah menghabisi nyawa istrinya, laki-laki yang jarang ke luar rumah dan jarang membaur dengan warga sekitarnya tersebut melarikan diri.
"Suaminya tersebut memang kurang bermasyarakat pada warga sekitar Desa sini," ujar Kepala Desa Tanjung Besar, Muhin, Rabu (12/12/2019).