Ayah di Tangerang Bunuh Anaknya yang Balita, Kronologi Penemuan Mayat hingga Motif Pelaku
Seorang ayah di Tangerang tega membunuh anaknya yang masih balita, berikut kronologi penemuan mayat hingga motif pelaku.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: bunga pradipta p
Ardiansyah diketahui sempat menelepon sang istri, NV, beberapa jam sebelum insiden mengenaskan di kontrakannya terjadi.
Ia menghubungi NV via video call dan memintanya agar pulang ke kontrakan.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Ardiansyah dan NV tengah bertengkar.
Sejak awal pertengkaran terjadi, NV lebih memilih pulang ke kediaman orang tuanya tanpa membawa AC.
Meski AC dan Ardiansyah bergantian membujuk NV agar pulang ke kontrakan, permintaan keduanya tak digubris.
"Terus anaknya nangis-nangis terus. Minta ibunya pulang, tapi enggak mau," terang Kapolsek Neglasari, Kompol Manurung, Senin.
4. Motif pembunuhan
Ardiansyah mengakui perbuatannya yang tega menghabisi nyawa AC, buah hatinya sendiri.
Hal itu ia sampaikan saat berada di rumah sakit ketika menjalani perawatan.
"Di rumah sakit tadi, ia mengakui perbuatannya membunuh anaknya," kata Kapolsek Neglasari, Kompol Manurung, Senin, dilansir Tribun Jakarta.
Ardiansyah kemudian memutuskan bunuh diri, menusuk perut dan lehernya sendiri menggunakan pisau usai membunuh AC.
"Pelaku berusaha untuk membunuh dirinya dengan cara menggorok lehernya sendiri dan menusuk perutnya sendiri dengan menggunakan sebilah pisau," ungkap Manurung.
Saat Mamat datang ke kontrakannya, Ardiansyah yang tengah dalam kondisi sekarat, dibawa ke RSUD Kota Tangerang.
Usut punya usut, Ardiansyah tega menghabisi nyawa AC karena merasa kesal mendengar anaknya yang terus menangis.