Keluarga Pelaku Penembakan Minta Maaf, Tenyata Belum Ada Transaksi Jual Beli Tanah Rp 600 Juta
Keluarga pelaku penembakan menyatakan telah salah menyampaikan statement terkait jual-beli tanah senilai Rp 600 juta yang tak dibayar.
Editor: Dewi Agustina
Pelaku I Ketut Anom menembak Ketut Tantra sebanyak lima kali.
Namun hanya tiga peluru yang mengenai punggung dan lengan korban.
Perihal penembakan tersebut, pihak korban mengaku kebingungan, lantaran selama ini tak memiliki masalah dengan pelaku.
Penembakan Brutal
I Ketut Sujana alias Anom (53), warga Banjar Tegaltamu, Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar, Bali, secara membabi buta menembak seorang warga Banjar Negari, Desa Singapadu Tengah, Sukawati, I Ketut Tantra (58), Selasa (10/12/2019) pukul 11.30 Wita.
Tantra pun harus menjalani perawatan intensif di RSU Ganesha, Sukawati, setelah sejumlah peluru bersarang di lengan dan punggungnya.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Rabu (11/12/2019), kasus penembakan menggunakan air soft gun ini terjadi di areal parkiran Pura Puseh, Banjar Denjalan, Desa Batubulan, Gianyar.
Peristiwa penembakan ini kemudian dilaporkan ke Polsek Sukawati.
Berdasarkan perintah Kapolsek Sukawati AKP Suryadi, melalui Kanit Reskrim, Iptu Gusti Ngurah Jaya Winangun, unit operasional Polsek Sukawati dipimpin Panit I, Reskrim, Ipda Komang Sudarsana langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP), dan melakukan olah TKP, serta mengumpulkan sejumlah saksi yang melihat kejadian tersebut.
Baca: 4 Artis Indonesia Ini Menikah di Bali Tahun 2019, Siapa Saja?
Baca: Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Dua Warga Bangli Tewas Tersengat Listrik Hingga Terseret Arus
Saat polisi ada di TKP, korban saat itu sudah berada di RSU Ganesha untuk mengobati lukanya.
Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Iptu Gusti Ngurah Jaya Winangun mengatakan, dari keterangan para saksi, diketahui pelakunya tinggal di daerah Batubulan atas nama Ketut Anom.
Sekitar pukul 12.15 Wita, Anom berhasil diamankan di rumahnya tanpa perlawanan.
"Kami amankan di rumahnya di Banjar Tegaltamu, tidak ada perlawanan sama sekali," ujarnya, Rabu (11/12/2019).
Terkait motif penembakan tersebut, Gusti Winangun mengatakan, dipicu permasalahan jual beli-tanah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.