Dikira Babi, Petani di Banjarnegara Tewas Ditembak Pemburu
Seorang petani bernama Triantoro (51) tewas tertembak pemburu babi di Desa Pasuruhan, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara
Editor: Sugiyarto
Tersangka AS dijerat dengan Pasal 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12/drt/1951 dan primer Pasal 338 KUHP subsider 359 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup.
Sedangkan tersangka AK dijerat dengan Pasal 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12/drt/1951.
Kasus Serupa di Aceh
Kasus serupa juga pernah terjadi di Aceh.
Samsul Bahri (50), warga Gampong Lamlung, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, tewas tertembak senjata api laras panjang jenis SS1 yang dipegang rekannya, Niful Khalis alias Cut Bang (33) yang juga warga Lamlung, Senin (29/4/2019) sore.
Korban yang meninggal di lokasi kejadian itu diduga salah sasaran, saat korban bersama tersangka serta warga Lamlung lainnya, pergi berburu babi hutan di kawasan desa mereka, di Lamlung, Kecamatan Indrapuri, sore kemarin sekitar pukul 18.20 WIB.
Kapolres Aceh Besar, AKBP Ayi Satria Yuddha SIK MSi, melalui Kapolsek Indrapuri Ipda Muksin SH, kepada Serambinews.com, Selasa (30/4/2019) menjelaskan penembakan itu terjadi saat korban keluar dari semak-semak setelah mengejar babi.
Pelaku Niful Khalis yang diduga tidak tahu dan mengendalikan SS1 pada saat itu langsung melepaskan tembakan begitu mendengar suara kresek-kresek dari dalam semak.
Begitu tembakan dilepaskan, belakangan baru diketahui, sasaran tembak itu bukan lah babi hutan yang diburu dengan warga desa lainnya.
Melainkan yang menjadi target tembakan salah sasaran itu, justru warga setempat yang juga ikut berburu saat itu yang diketahui bernama Samsul Bahri.
Situasi pun langsung berubah panik mengetahui korban bersimbah darah dan mengembuskan nafas terakhir di lokasi kejadian akibat peluru yang dilepaskan Niful Khalis menembus dada kiri korban.
"Nyawa korban tidak tertolong dan meninggal di lokasi kejadian," kata Muksin.
Pada saat korban dan tersangka serta warga lainnya di Gampong Lamlung berburu babi sore kemarin, terang Ipda Muksin, para pemburu dari Lamlung juga ikut membawa tombak, di samping senjata api SS1 yang dipegang Niful Khalis.
"Kejadian penembakan turut diketahui oleh warga lainnya yang ikut berburu pada saat itu," ungkap Ipda Muksin.