Alasan Neng Oyah jadi TKW di Arab Saudi, Ia Kini Diawasi Polisi
Neng Oyah Aifah (43) TKW asal Purwakarta yang dikabarkan mendapat perlakuan tak menyenangkan di Arab Saudi memiliki empat anak
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA- Neng Oyah Aifah (43) TKW asal Purwakarta yang dikabarkan mendapat perlakuan tak menyenangkan di Arab Saudi memiliki empat anak.
Semua anak-anak Neng Oyah tinggal di Purwakarta dan anak tertua berusia 24 tahun sedang yang bungsu 9 tahun.
Anak kedua dari Neng Oyah Aifah, Isna Nurrohmah (19) menjelaskan alasan ibundanya berangka ke Arab Saudi menjadi tenaga kerja di sana karena faktor ekonomi.
"Jadi waktu itu aku lulus SMP dan kondisi keluarga sedang krisis ekonomi untuk membiayai kami semua yang sekolah.
Kondisi bapak (Wahyudin, 46) pun saat itu gak kerja hanya ke pasar saja dan pusing menyekolahkan adik-adik, akhirnya mamah memilih pergi ke Arab Saudi," katanya kepada Tribun Jabar, Rabu (15/1/2020).
Tak hanya untuk menyekolahkan anak-anaknya, kata Isna, Neng Oyah pergi ke Arab Saudi karena keluarganya memiliki banyak utang.
Baca: Sering Disiksa Majikan Selama 2 Tahun, TKW Asal Purwakarta Minta Dipulangkan
Baca: Pengamat Ungkap Keuntungan yang Didapat Iran dari Meninggalnya Qassem Soleimani, Apa?
Baca: Dikunjungi Andre Rosiade, Habib Rizieq Titip Kasus Jiwasraya: Jebloskan ke Penjara yang Bersalah!
"Bapak mengizinkan mamah ke Arab Saudi dengan catatan mamah tak boleh jadi pembantu. Akhirnya mamah kan pertama ke sana bekerja di salon.
Mamah nyaman saat itu kerja di salon tapi setelah pulang ke Indonesia dan balik lagi ke sana justru diambil oleh teman majikannya dan tak bekerja di salon lagi sehingga mulai ada masalah," ujarnya.
Majikan Neng Oyah, lanjut Isna, sebenarnya akan memulangkan Neng Oyah ke Indonesia seminggu lagi tetapi tiga orang temannya melarikan diri dan Neng Oyah difitnah menjadi pemicunya.
"Jadi mamah itu sekarang diawasi polisi di sana. Kalau teleponan (komunikasi) sering dan lancar-lancar saja komunikasi mah," ujarnya.
Isna juga menjelaskan bahwa ibundanya sering mengirimkan uang kepada keluarganya yang ada di Purwakarta dengan nominal yang berbeda-beda.
"Ya kirim uang kalau kami sedang butuh saja ada Rp 2 juta, Rp 3 juta, atau Rp 5 juta. Uang itu biasanya digunakan untuk uang kuliah saya. Jadi sebutuhnya berapa baru mengirim," ujar Isna yang juga mahasiswi jurusan IT semester 3, kampus LP3I. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ini Alasan Neng Oyah Tinggalkan Purwakarta dan Jadi TKW, Kini Diawasi Polisi Arab Saudi,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.