Mahasiswi dan Ibunya Nekat Melawan Perampok Bersenjata Tajam, Perampoknya Minta Ampun
Jari telunjuk kanan Yusni Widya Utami (22) tampak diperban. Rupanya ia terluka saat melawan perampok yang mendatangi rumahnya
Editor: Sugiyarto
Menurut dia, saat berhasil dilumpuhkan perampok itupun sempat meminta ampun.
Namun, Yusni tak memedulikannya dan berusaha sekuat tenaga melumpuhkan perampok tersebut.
Hingga kemudian ibunya datang dan membantu membekap si perampok sedangkan Yusni keluar rumah mencari pertolongan.
"Saya teriak sekencangnya dan tetangga-tetangga langsung berkumpul," kata Yusni Widya Utami.
Yusni mengaku tak mengetahui peristiwa selanjutnya karena dibawa tetangganya ke Puskesmas untuk berobat.
Usai berobat, ia melihat rumahnya sudah tidak seramai seperti saat ditinggal berobat ke Puskesmas.
"Dari SD belajar karate sampai tingkat Dan 4, alhamdulillah refleknya masih ada jadi bisa melawan pelakunya," ujar Yusni Widya Utami.
Sementara Elis Aryani mengaku saat kejadian tengah mengangkat jemuran pakaian di lantai dua rumahnya.
Ia langsung bergegas turun saat mendengar teriakan anaknya yang tengah menonton televisi itu.
Elis pun terkejut saat melihat anak pertamanya tengah berkelahi dengan pria bertopeng.
"Langsung ikut bantu karena naluri seorang ibu. Saya juga dulu pernah belajar karate," kata Elis Aryani.
Elis juga mengalami luka di jari manis tangan kirinya karena terlibat perkelahian itu.
Ibu dan anak itupun sempat menunjukkan tangan mereka yang diperban dan diplester.
Bahkan, perban yang melilit tangan Yusni tampak masih basah dan terlihat jelas noda merahnya.