Bupati Jembrana Menolak Rencana Tol Trans Jawa Disambung ke Gilimanuk dengan Jembatan
Wacana pembangunan jalan tol terusan Trans Jawa Disaambung hingga pembangunan Tol Gilimanuk-Tabanan dapat reaksi beragam.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Wacana pembangunan jalan tol terusan Trans Jawa Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi) 2021 nantinya akan menyambung hingga pembangunan Tol Gilimanuk-Tabanan.
Hal itu diutarakan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Selama delapan bulan ke depan studi kelayakan pun dalam kajian.
Bupati Jembrana I Putu Artha belum mengetahui sepenuhnya mengenai wacana itu.
Hanya saja, Bupati Artha akan bersikeras menolak ketika tol itu nantinya akan dibarengi dengan pembangunan jembatan penyambung antara Ketapang-Gilimanuk.
Karena dalam wacananya juga menyangkut jaringan konektivitas mencakup jalur penyeberangan Banyuwangi-Gilimanuk.
"Itu yang kita belum tahu. Tapi kalau jembatan kita pasti menolak. Itu juga bagian dari aspirasi masyarakat Bali dan sejumlah tokoh atau elemen masyarakat," ucapnya, Rabu (22/1/2020) usai menggelar jumpa pers dengan awak media di Kelurahan Batuagung Kecamatan Jembrana.
"Sekarang adanya ASDP saja, kita tidak pernah mendapat keuntungan apapun," tegasnya.
Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan mengatakan, bahwa lebih setuju dengan ide pembangunan dermaga eksekutif yang saat ini dirancang pihak ASDP.
Rencananya PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang membangun dermaga eksekutif itu akan memudahkan masyarakat.
Yaitu akses terbaik bagi wisatawan yang hendak berwisata dari Bali maupun Jawa.
"Jalur penyeberangan melalui dermaga ini nanti dikhususkan untuk mobil dengan layanan premium," kata Kembang dalam siaran pers yang diterima wartawan.
Kemudian secara proses penyeberangan akan memangkas waktu jauh lebih cepat.
Karena hanya butuh 15 menit menyeberang.