Pura-pura Sakit Untuk Dapatkan Obat Penenang, Dua Orang Ini Ternyata Menjual Kembali ke Orang Lain
Kasat Reskoba Polres Tulungagung, AKP Suwancono, sebenarnya obat ini dijual sangat ketat dengan hanya melayani resep dokter.
Editor: Hendra Gunawan
Obat ini bekerja dengan menekan sistem saraf pusat sehingga memperlambat kerja sistem saraf.
Dosis yang biasa digunakan oleh tenaga kesehatan untuk menangani gejala kecemasan adalah 0.5 mg sampai 4 mg per hari. Obat ini akan bekerja 10-18 jam setelah diminum.
Obat ini ini bisa mengatasi gejala cemas karena obat ini juga memiliki efek antidepresan.
Kelebihan lain dari obat ini yaitu lebih cepat menghilangkan gejala cemas dibanding obat lain.
Efek samping penyalahgunaan
Obat ini dapat menyebabkan depresi napas, yaitu gangguan pernapasan yang dapat membahayakan jiwa. Terlebih jika digunakan dalam dosis yang berlebihan atau bila dikombinasikan dengan narkotika lainnya.
Selain itu, obat ini juga dapat menyebabkan kantuk dan dapat memicu keinginan untuk bunuh diri, sehingga penggunaan obat ini harus dalam pengawasan dokter secara ketak.
Pada orang yang sedang hamil, obat ini tidak boleh digunakan karena dapat menyebabkan kelainan kongenital atau catat bawaan pada bayi yang berada dalam rahim. Oleh karena itu, pastikan Anda tidak sedang hamil sebelum mengonsumsi obat ini.
Sedangkan efek jangka panjang yang dapat disebabkan oleh penggunaan dalam waktu lama adalah perilaku agresif yang dapat berkembang seiring dengan penggunaan obat ini.
Efek jangka panjang lain yang dapat terjadi adalah efeknya terhadap sistem saraf pusat dan fungsi kognitif manusia.
Efek jangka panjangnya terhadap sistem saraf pusat yang dapat terjadi antara lain seperti mengantuk, kebingungan, dan sakit kepala.
Sedangkan efeknya terhadap fungsi kognitif terkait penggunaan jangka panjang yaitu masalah dengan koordinasi dan daya ingat.
Akibatkan kecanduan
Setiap pengguna alprazolam atau golongan benzodiazepine lainnya selama lebih dari 3 sampai 4 minggu dapat mengalami efek ketergantungan atau kecanduan bila berhenti mengonsumsi obat tersebut secara tiba-tiba.
Gejala ketergantungan yang dapat dialami antara lain seperti sakit kepala, berkeringat, sulit tidur, gemetar, dan pusing.