Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2.258 Wisatawan Tiongkok Berkunjung ke Riau, Dinkes Belum Temukan Kasus Virus Corona

Dinkes Provinsi Riau mengkonfirmasi sejauh ini belum ada laporan dari kabupaten dan kota ada masyarakat atau pendatang yang mengidap virus corona.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 2.258 Wisatawan Tiongkok Berkunjung ke Riau, Dinkes Belum Temukan Kasus Virus Corona
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 1 Soekarno Hatta meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Badan Pusat Statistis (BPS) Provinsi Riau mencatat terhitung mulai Januari hingga November 2019 lalu jumlah wisatawan asal Tiongkok yang masuk ke Riau sebanyak 2.258 orang.

Lalu dari Amerika Serikat sebanyak 2.876 orang, dari Australia 1.381 orang.

Jika dirata-ratakan, dengan jumlah ini rata-rata ada 542 orang per bulannya bertandang ke Riau, dari ketiga negara itu, termasuk di akhir tahun lalu.

Wisman yang masuk melalui pintu masuk utama Bandara SSK II sebanyak 39.547 orang, Pelabuhan Internasional Dumai 11.091 wisman, Pelabuhan Internasional Bengkalis 4.445 wisman.

Kemudian, pelabuhan Internasional Selat Panjang sebanyak 1.127 wisman dan pelabuhan lainnya sebanyak 95.436 wisman, dalam kurun waktu Januari-November 2019.

Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mengkonfirmasi sejauh ini belum ada laporan dari kabupaten dan kota ada masyarakat atau pendatang yang mengidap virus corona.

Namun bukan berarti tidak ada antisipasi yang dilakukan, terutama pada pintu-pintu masuk wisman tersebut.

Berita Rekomendasi

"Sampai kini belum ada laporan yang masuk," kata Kepala Diskes Riau, Mimi Yuliani Nazir, Jumat (24/1/2020).

Masyarakat Provinsi Riau diimbau agar tidak panik menanggapi isu virus corona atau novel coronavirus (nCoV) dari Kota Wuhan, China.

Baca: Virus Corona Diduga Berasal dari Kelelawar, Ini Alasan Warga Tiongkok Suka Kuliner Ekstrem

Baca: Satu Pasien Suspect Virus Corona di Rawat di RSPI Sulianti Saroso Kondisinya Dikabarkan Stabil

Ia juga memberikan pemahaman, bahwa virus corona ini merupakan pneumonia yang merupakan infeksi atau peradangan akut pada jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik paru.

"Gejala yang muncul pada pneumonia ini di antaranya demam, lemas, batuk kering dan sesak sekaligus sulit bernafas. Dan beberapa kondisi sering ditemukan pada orang yang lanjut usia, atau memiliki penyakit penyerta lain," kata Mimi.

Untuk itu, Mimi mengharapkan supaya masyarakat jangan panik, tetap waspada kalau mengalami demam, batuk disertai kesulitan bernafas dan segera mencari pertolongan ke rumah sakit terdekat, selalu menjaga kebersihan kepada tangan secara rutin terutama saat memegang mulut, hidung dan mata.

"Seterusnya, menutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk, ketika memiliki gejala saluran napas gunakan masker dan segera berobat kelayanan kesehatan terdekat, hindari menyentuh hewan atau burung, hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup," ujarnya.

Sejumlah negara telah mengkonfirmasi bahwa sebaran virus Corona telah sampai dan menyerang orang-orang di negaranya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas