Viral Video Dugaan Penipuan dengan Modus Hipnotis di Twitter, Ini Penjelasan Pakar Hipnosis
Pengguna media sosial Twitter dihebohkan dengan video dugaan seorang driver ojek online (ojol) terkena hipnotis.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
"Itu bohong. Kemarin sudah kayak gitu tiga orang," katanya kepada driver ojol.
"Kalau ada yang kayak gitu jangan mau ya pak," lanjut Karyawati.
Selain video, @gojek24jam juga memberi keterangan:
"Min ada driver gojek hampir aja kena tipu di hipnotis kayanya ngaku"nya dari pihak gojek minta top up gopay.
Awalnya di kasih tau marah" gt nah pas mau masukin nomor kita kasih tau aja itu bukan dari pihak gojek tapi penipuan, nah disitu dia langsung matiin hp nya dan linglung"
Terhitung sejak, Jumat (24/1/2020) video tersebut telah ditonton sebanyak 614 ribu kali dan mendapatkan komentar beragam dari pengguna Twitter.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui informasi lengkap dari kejadian tersebut, termasuk nama dari driver ojol tersebut.
Baca: Fakta-fakta Viralnya Sarjana Penjual Nasi Sayur di Alun-alun Kidul Keraton Solo
Penjelasan ahli
Terlepas dari kejadian tersebut, untuk mengetahui lebih dalam terkait hipnotis, Tribunnews.com berhasil mewawancari pakar hipnoterapi dari lembaga Quantum Inspiration Center Malang, Agus Prasetya.
Pertama Agus mengatakan ada kesalahan pengguaan istilah di tenggah-tengah masyarakat yang tidak bisa membedakan mana yang disebut hipnosis dan apa itu hipnotis.
Ia menjelaskan hipnosis adalah ilmu yang mempelajari proses memasukan sebuah infomasi ke dalam pikiran bawah sadar melewati critical area.
Critical area sendiri merupakan pintu masuk ke dalam pikiran bawah sadar.
"Sehingga informasi itu bisa masuk ke subconscious mind (pikiran bawah sadar, red)," katanya lewat sambungan telepon, Kamis (23/1/2020).
Sedangkan kata hipnotis mengacu pada orang yang mempraktekkan atau melakukan ilmu hipnosis.