Viral Video Dugaan Penipuan dengan Modus Hipnotis di Twitter, Ini Penjelasan Pakar Hipnosis
Pengguna media sosial Twitter dihebohkan dengan video dugaan seorang driver ojek online (ojol) terkena hipnotis.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
Alumnus Universitas Negeri Malang ini mengatakan kuncinya ada di proses komunikasi.
Terutama komunikasi yang melibatkan emosional. Baik komunikasi secara verbal maupun non verbal.
"Kalau orang itu tersentuh perasaannya. Gampang critical area terbuka," tandas Agus.
Agus kembali memberikan contoh, misalkan seseorang mendapatkan kabar bahagia.
"Hallo selamat Anda mendapatkan hadiah dari bank BRI 50 juta, senang nggak?"
"Tapi ujung-ujungnya disuruh untuk transfer, akhirnya kena tipu," tutur Agus.
Selain perasaan bahagia, critical area dapat dibuka dengan emosi kesedihan.
"Misalkan dapat telepon mengabarkan anggota keluarga mengalami kecelakaan. Kaget kan ? akhirnya sedih dan syok"
"Nanti disuruh tranfer uang untuk operasi lah atau yang lain. Intinya kena tipu juga," imbuh Agus.
Agus menilai keadaan kaget, pintu pikiran bawah sadar mudah sekali terbuka.
Sedangkan ketika seseorang berada dalam pikiran bawah sadar tidak mampu membedakan mana sesuatu yang realistis dan fiktif
"Bahanyanya ada di situ," tegas Agus.
Menanggapi ilmu hipnosis digunakan untuk kejahatan, Agus menyampaikan itu sangat dimungkinkan.
Agus berpandangan pada dasarnya hipnosis seperti ilmu-ilmu lainnya yang netral.
"Artinya bisa digunakan untuk hal positif dan negatif,"
"Hipnosis bisa digunakan untuk hal hal negatif, jawabnya sangat bisa," tutupnya.
(*)
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)