Gara-Gara Hoax Daging Tikus, Omset Penjualan Bakso Ini Anjlog dari Rp 1,5 Juta Jadi Rp 15 Ribu
Polisi memastikan bakso yang ada kandungan daging tikus tidak benar alias hoax bahkan tidak mengandung boraks dan formalin
Editor: Eko Sutriyanto
Video tersebut diunggah seorang perempuan berinisial ADR (20) warga Dusun Jatus, Dersa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
Beberapa hari kemudian, video tersebut viral di media sosial.
Kapolsek Pilangkenceng, AKP Sumantri, ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya tengah menyelidiki kasus video viral bakso diduga berbahan daging tikus.
Pihaknya telah meminta keterangan dari pengungah video dan pemilik bakso.
"Kami sudah memanggil yang bersangkutan untuk kami mintai keterangan," kata AKP Sumantri saat dikonfirmasi, Kamis (30/1/2020).
Dari hasil keterangan saksi, pada Sabtu (25/1/ 2020) sekitar 17.30 WIB, membeli bakso di sebuah kedai di Desa Kedungmaron Kecamatan Pilangkenceng sebanyak dua mangkok bersama temannya dan membungkus satu porsi untuk dibawa pulang.
Kemudian sekitar pukil 20.40 WIB, ADR komplain ke penjual melalui WA bahwa bakso yg dibelinya di temukan sesuatu berupa potongan kecil yg diduga mirip kaki tikus.
Selain itu, ADR merekam temuannya itu dan memposting di status whatsappnya.
"Kronologinya pada saat ADR makan bakso di lokasi, di dalam pentol bakso menemukan daging hitam menyerupai kaki tikus. Kemudian pentol bakso di bungkus di bawa pulang, kemudian dia browsing bentuk kaki tikus dan hasilnya mirip yg ada di dalam pentol bakso. Kemudian pentol bakso yang dibawa pulang juga diperiksa dan di dalamnya juga terdapat daging hitam yg menyerupai kaki tikus, kemudian divideokan dan buat status WA," katanya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan pemilik kedai bakso, berinisial S mengatakan bahwa bakso tersebut dia beli dari pedagang bakso berinisial A di Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
Sedangkan A, mengaku mengambil bakso dari wilayah Kabupaten Nganjuk.
"Baksonya ngambil, dia nggak produksi. Sudah sekitar dua tahun berjualan, bukanya pagi hingga sore," imbuhnya.
Saat ini, pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) untuk melakukan uji lab dan penelitian terhadap pentol bakso tersebut guna menguji kebenarannya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul TELANJUR VIRAL Bakso Daging Tikus, Kapolres Pastikan Hoax, Begini Ungkapan Sedih Sang Penjual