Fakta-fakta di Balik Viral Bakso Kaki Tikus, Omzet Penjual Turun Drastis
Seorang konsumen bakso di Madiun bernama Ajeng mengunggah video mengenai bakso tikus di media sosialnya.
Editor: Hasanudin Aco
Setelah hasil penelitian laboratorium keluar, polisi mengumumkannya di hadapan awak media, penjual bakso serta pengunggah video.
3. Tidak mengandung tikus
Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono memastikan, pentol bakso tidak mengandung potongan kaki tikus. Hal itu didasarkan pada hasil penelitian laboratorium.
"Potongan itu bukan kaki tikus, melainkan bagian dari organ dalam mulut sapi," ungkap Ruruh, seperti dilansir dari Antara, Jumat (31/1/2020).
Kapolres menjelaskan, potongan diduga kaki tikus yang terdapat pada sampel bakso tidak berkuku. Sedangkan pada struktur kaki tikus yang asli terdapat kuku.
Pada potongan diduga kaki tikus itu juga tidak terdapat telapak kaki dan tulang.
Padahal struktur kaki tikus yang asli memiliki telapak kaki dan tulang.
4. Omzet terjun, pengunggah minta maaf
Sugeng mengaku usahanya hampir bangkrut usai diterpa isu bakso mengandung kaki tikus yang rupanya tak terbukti.
Ia menuturkan, biasanya dalam satu hari bisa mnegantongi omzet hingga Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.
"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000 hingga Rp 70.000 (sehari),"ungkap Sugeng.
Pengunggah video telah meminta maaf pada Sugeng. Sugeng berharap, hal tersebut menjadi pelajaran berharga bagi semua orang agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Robertus Belarminus), Antara.