Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahu Arti Buruk dari Nama Ahok, Ini Alasan Komisaris Utama Pertamina Pilih Dipanggil BTP

Tahu Arti Buruk dari Nama Ahok, Ini Alasan Komisaris Utama Pertamina Pilih Dipanggil BTP

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Tahu Arti Buruk dari Nama Ahok, Ini Alasan Komisaris Utama Pertamina Pilih Dipanggil BTP
Tangkap layar channel YouTube KompasTV
Tahu Arti Buruk dari Nama Ahok, Ini Alasan Komisaris Utama Pertamina Pilih Dipanggil BTP 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam sebuah acara peluncuran buku berjudul “Panggil Saya BTP” Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama membeberkan alasan dirinya ingin dipanggil BTP daripada Ahok, Senin (17/2/2020).

Basuki menceritakan ketika dirinya tengah mendekam di Rumah Tahanan Mako Brimob akibat tuduhan penistaan agama, ia pernah ditemui seorang perempuan.

Dalam pertemuannya, perempuan Bhayangkari ini menanyakan arti dari nama Ahok.

"Kebetulan dulu ada ibu-ibu Bhayangkari ngomong ke saya begini,"

"Dia besuk nih, Pak Ahok kenapa mau dipanggil Ahok?," ujar Ahok dikutip dari channel YouTube KompasTV, Selasa (18/2/2020).

Mantan Bupati Belitung Timur lantas membeberkan arti dari panggilannya itu.

"Artinya apa Ahok itu? Bapak saya kasih nama Hok itu artinya belajar bukan hoki, pakek K," jawabnya ketika ditanya perempuan tersebut.

Berita Rekomendasi

"Dikasih banhok, banyak-banyak puluhan ribu belajar itu artinya," imbuhnya.

Kemudian perempuan itu pun bertanya kembali.

"Ya kenapa di kasih A? Ya itu panggilan untuk keturuna Tionghoa begitu kan," ujar BTP.

Suami dari Puput Nastiti Devi ini kemudian menjelaskan imbuhan A biasanya digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang berbau negatif.

Baca: Hasil Survei: Ahok Dinilai Lebih Sukses Atasi Macet dan Banjir Jakarta Dibanding Anies dan Jokowi

Baca: Warga DKI Disurvei Soal Penanganan Banjir: Hasilnya Ahok 42%, Anies 4,1%

Tahu Arti Buruk dari Nama Ahok, Ini Alasan Komisaris Utama Pertamina Pilih Dipanggil BTP 2
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Tangkap layar channel KompasTV)

"Kalau A? Artinya tidak, contohnya asusila, amoral, gitu kan?" katanya disambut tawa peserta acara tersebut.

"Kalau Ahok berarti tidak belajar jatuhnya," imbuh BTP.

Ia melanjutkan ceritanya, menurutnya nama Basuki Tjahaja Purnama lebih baik dari pada Ahok.

"Kenapa namanya aslinya Basuki yang artinya makmur, sukses, berhasil, bercahaya purnama lagi. Kok nggak mau dipakek?"

"Basuki jatuhnya kan lebih baik", tandasnya.

Adik dari BTP sendiri sempat menanyakan keputusan kakaknya itu memilih nama BTP dari pada Ahok.

"Adik saya sampai salah paham, ah elu Cina ya Cina saja, nggak usah jadi Jawa elu"

"Ngada-ada aja elu," ucap BTP disambut gelak tawa peserta acara tersebut.

BTP pun memberikan penjelasan kepada adiknya tersebut.

"'Sapa yang mau ubah jadi Jawa?' saya bilang begitu," terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mencertiakan asal muasal nama Basuki Tjahaja Purnama.

Ia menjelaskan nama tersebut diberikan oleh rekan ayahnya.

"Bapak kasih nama saya dari temennya, kasih BTP dia hrapan bisa bermanfaat banyak orang. Kalau makmur dan kaya bukan hanya buat diri sendiri, tapi buat orang banyak"

"Saya di dalam (Rutan Mako Brimob,red) berfikir semua. Panggil saya BTP," tegasnya.

Baca: 3 Bulan Jadi Komut, Data Pertamina Dibuka Oleh Ahok Agar Dapat Diakses Masyarakat, Kini Transparan!

Baca: Ahok Akan Rilis Buku, PA 212 Singgung Jokowi

BTP jadi pejabat karena marah 

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmikan Pasar Modern Kebon Bawang, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016). Dalam peresmian tersebut, Gubernur Ahok berharap harga kebutuhan pokok semakin murah. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Foto saat mantab Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmikan Pasar Modern Kebon Bawang, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016). Dalam peresmian tersebut, Gubernur Ahok berharap harga kebutuhan pokok semakin murah (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)

Dalam acara yang bertempat Kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat No. 8, Jakarta Selatan tersebut, BTP juga menceritakan awal terjun di dunia pemerintahan.

BTP menjelaskan sejak kecil dirinya tidak bercita-cita sebagai pejabat, melainkan sebagai konglomerat

"Saya dulu kasih teman saya 1 juta dollar buat buka pabrik di Belitung," kata BTP.

Kemudian pabrik tersebut tutup lantaran memiliki masalah dengan pemerintah daerah setempat. 

"Karena pabrik tutup mengelawan pejabat, yang membuat saya jadi pejabat."

"Jadi saya masuk ke pejabat karena marah" tegas BTP.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan) 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas