Usai Teor Harimau, Warga Desa Air Bening dan Desa Ketapat Bening Diteror Gajah
Warga diimbau warganya untuk tetap berhati-hati dari ancaman hewan liar saat bepergian ke dalam hutan.
Editor: Eko Sutriyanto
Lanjut Marsup, menurut cerita warganya, jejak kaki gajah itu berasal dari kawasan hutan wilayah Provinsi Jambi.
Jejak kaki gajah tersebut mulai dari Desa Air Bening dan Desa Ketapat Bening, lalu menuju Desa Mekar Sari hingga ke arah Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir.
"Kata warga saya, kalau lihat dari jejaknya itu asalnya dari hutan Jambi, masuk Air Bening, terus ke Mekar Sari sampai arah Beringin Makmur II," ungkapnya.
Kemunculan gajah di desanya itu tambah Marsup sudah dilaporkan ke pemerintah kecamatan.
Ia belum mengetahui jumlah gajah yang diduga mengobrak abrik perkebunan sawit milik warga tersebut.
"Jumlahnya belum tahu ada berapa, sudah kami laporkan ke kecamatan, supaya cepat ditindaklanjuti," katanya.
Sekretaris Camat Rawas Ilir, Herman Suadi membenarkan telah menerima laporan adanya kemunculan gajah tersebut.
"Iya, pagi tadi ada kepala desa melapor bahwa di Desa Air Bening dan Ketapat Bening ada gajah," kata Herman.
Gajah dikabarkan ngamuk dan mengobrak-abrik tanaman sawit warga, namun belum memasuki permukiman warga.
"Sempat kaget juga, katanya ada gajah ngamuk, banyak batang sawit roboh," ujar dia.
Pihaknya juga sudah melaporkan hal tersebut kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan.
"Sudah kami laporkan ke pihak terkait, BKSDA Sumsel, supaya turun mengecek langsung," katanya.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Gajah mengamuk Robohkan Pohon Kelapa Sawit di Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara