Kronologi Pembunuhan Siswi SMP di Tasikmalaya yang Mayatnya Ditemukan di Gorong-gorong Depan Sekolah
Kasus pembunuhan siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Jawa Barat yang mayatnya ditemukan di dalam gorong-gorong depan sekolah akhirnya terungkap.
Penulis: Adi Suhendi
Ia kemudian meminta uang Rp 400.000 untuk biaya studi tour kepada ayahnya.
Budi Rahmat sendiri diketahui hanya punya uang Rp 200.000 lalu pinjam ke tempatnya bekerja Rp 100.000.
Baca: Kasus Temuan Mayat ABG Tasik di Gorong-gorong, Polisi : Bukti Mengarah pada Tersangka
"Karena masih kurang Rp 100 ribu, korban masih merengek. Kemudian tersangka membawa korban ke sebuah rumah kosong dekat tempat kerjanya di Jalan Laswi bermaksud merayu korban untuk menerima saja," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto dalam konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya Kota, Kamis (27/2/2020).
Namun, korban tetap merengek meminta uang Rp 400 ribu.
"Tersangka kesal dan akhirnya mencekik leher korban hingga kehabisan napas," katanya.
Ia kemudian pergi lagi ke tempat kerjanya meninggalkan tubuh korban begitu saja.
Sepulang kerja sekitar pukul 22.30, BR kembali ke rumah kosong itu.
Ia kemudian membawa tubuh putri kandungnya yang sudah tak bernyawa itu naik sepeda motor.
Dengan cara mengikatkan tubuh Delis ke tubuhnya.
Baca: Kasus Kematian Delis Siswi SMP di Tasikmalaya Akhirnya Terungkap, Dia Ternyata Dicekik Ayah Kandung
Dalam kondisi hujan lebat malam itu, tersangka membawa korban ke depan sekolahnya.
"Ia bermaksud memasukkan jasad korban ke dalam gorong-gorong, agar warga menyangka korban mengalami musibah hanyut," kata Anom.
Jasad Delis kemudian dimasukkan ke dalam gorong-gorong dengan cara paksa, dengan posisi kaki duluan hingga masuk sekitar dua meter.
Setelah itu ia pulang ke rumahnya di Jalan Cikalang, Kecamatan Tawang.
Bersandiwara tutupi perbuatannya
Hampir satu bulan lamanya pelaku berupaya menutupi perbuatannya.
Sejak mayat Delis ditemukan di gorong-gorong depan sekolahnya, Senin (27/1/2020), Budi Rahmat memang tak pernah muncul.