Kronologi Pembunuhan Siswi SMP di Tasikmalaya yang Mayatnya Ditemukan di Gorong-gorong Depan Sekolah
Kasus pembunuhan siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Jawa Barat yang mayatnya ditemukan di dalam gorong-gorong depan sekolah akhirnya terungkap.
Penulis: Adi Suhendi
"(Saya) Ada memiliki kelainan di dalam otak sejak lahir, karena sewaktu ibu saya hamil suka minum obat-obatan. Itu pengakuan ibu saya sendiri," kata Budi.
Saat itu, Budi Rahmat pun berharap pelakunya dihukum berat.
"Kalau ternyata korban kejahatan, saya minta pelakunya dihukum berat," ujarnya.
Dalam konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya Kota, Kamis (27/2/2020), pelaku pun mengakui perbuatannya.
"Saya saat itu emosi pak, sampai tidak sadar mencekik Delis. Saya sangat menyesal," kata Budi Rahmat menangis tersedu-sedu dari balik wajahnya yang ditutupi kupluk, saat konferensi pers di Mapolres, Kamis (27/2/2020).
Ibu korban tak pernah curiga
Wati Candrawati (46), ibu kandung Delis syok ketika diberi tahu bahwa yang membunuh putrinya Budi Rahmat (45), mantan suami yang juga ayah kandung Delis.
Sambil berlinang air mata, Wati sempat mengeluarkan kata-kata umpatan kepada pelaku.
"Benar-benar biadab, tega-teganya anak sendiri dibunuh," katanya, saat ditemui di rumahnya di Kampung Sindang Wangi, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kamis (27/3) siang.
Baca: PT Nettour Batam Tunggu Konfirmasi Kemenag RI Terkait Kebijakan Penghentian Sementara Umrah
Wati segera ditenangkan Aah (63), ibu kandungnya yang juga nenek Delis.
Mereka pun berpelukan.
"Saya minta dia dihukum seberat-beratnya, walaupun bapaknya sendiri. Malah dia sudah berbuat biadab," ujarnya.
Wati mengaku sejak tubuh Delis ditemukan tewas di dalam gorong-gorong, Senin (27/1) sore, tidak ada firasat atau kecurigaan sedikit pun yang menjurus kepada Budi Rahmat sebagai pelakunya.
"Tidak ada kecurigaan sama sekali bahwa bapaknya lah yang telah membunuhnya," ujar Wati. (Tribunjabar.co.id/ kompas.com).