Siswa Aniaya Guru: Kepala Korban Diinjak dan Tubuhnya Dilempar Kursi, Polisi Ungkap Kronologi
Kasus penganiayaan terhadap guru terjadi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pelakunya adalah siswa tempatnya mengajar.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan terhadap guru terjadi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pelakunya adalah siswa tempatnya mengajar.
Kabar itu menghebohkan dunia maya setelah video penganiayaan itu viral di media sosial.
Kasus ini pun sudah ditangani kepolisian.
Pelaku diamankan
Diketahui, tiga pelaku dalam kasus ini duduk di kelas 12 IPS.
Mereka adalah CYT (19), YCVPH (17) dan OK (19).
Baca: Berhenti Merokok di Trimester Pertama Kehamilannya, Vanessa Angel Duga karena Naluri Ibu
Baca: Istrinya Hamil, Marcell Darwin Sebut Usia Kandungannya 4 Bulan
Ketiganya kini telah ditangkap polisi karena menganiaya guru kelas mereka YM (45).
"Tiga orang pelajar SMA ini diamankan Selasa kemarin. Tiga pelajar ini yakni berinisial TS dan rekannya," ujar Humas Polres Kupang Aipda Randy Hidayat, Rabu (4/3/2020).
Para pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif.
Kronologi
Aipda Randy Hidayat mengatakan peristiwa terjadi pada Senin (2/3/2020) pagi, saat berlangsung ujian.
Saat itu, YM masuk dan menanyakan daftar hadir siswa yang belum ditandatangani.
Namun, tidak ada satu pun siswa di kelas itu yang menjawab.
Sang guru kemudian menanyakan lagi hingga ketiga kalinya, baru dijawab oleh salah satu siswa.
Siswa itu memberitahukan nama salah satu siswa yang terlambat adalah pelaku CYT.
YM pun langsung menegur siswa yang belum mengisi daftar hadir.
Siswa itu yang ditegur itu adalah CYT, YCVPH dan OK.
Karena tersinggung, ketiga siswa itu langsung memukul YM hingga terjatuh.
Baca: Virus Corona Dikhawatirkan Meluas, Arab Saudi Larang Sementara Warganya Jalani Umrah
Para pelajar ini juga menginjak kepala YM dan melempar dengan kursi dan batu.
"Guru ini dianiaya karena menanyakan daftar hadir kepada para pelaku dan murid yang lain," ungkap Randy, dikutip, Kamis (5/3/2020).
"Kejadian itu dibenarkan oleh dua orang saksi yang merupakan warga Fatuleu yakni YT dan PH," lanjutnya.
"Saat guru tersebut jatuh, para pelaku lalu menginjak kepala sang guru dan melempar dengan kursi dan batu," kata Randy.
Kondisi Guru
Akibat penganiayaan itu, kata Randy, YM menderita luka, bengkak dan cidera di beberapa bagian tubuh.
Karena tak terima dianiaya hingga babak belur, YM kemudian mendatangi Polsek Fatuleu untuk melaporkan kejadian tersebut.
Laporan terdaftar dengan nomor LP/ B/17/ III/2020.Sek Fatuleu.
Baca: Empat Orang di Pesta Dansa yang Kontak dengan Warga Terjangkit Virus Corona Diisolasi
Seusai menerima laporan, polisi lalu bergerak cepat dan menangkap para pelaku.
Nasib 3 Siswa, Jadi Viral
Sementara itu, dari hasil penelusuran pada Kamis pagi, perilaku tiga siswa SMA ini terekam kamera. Kemudian foto mereka menjadi viral di media sosial.
Di antaranya diunggah oleh akun Instagram @ndorobeii
Warganet pun ramai mengomentari postingan ini.
visopicorner: Astagaa nak kebangeten sekali.. pdhl jaman aku sekolah dlu y. Terlambat dan tidak mengerjakan pr disuruh keliling lapangan.. karena memang saya salah. Turut prihatin
andrianita95: Entahlah, bobrok sekali moral anak sekolah jaman skrng ini
eksklusyitt: Ujung2nya juga klarifikasi .
nin.rossa: Astagfirullah..
dennybeng: Udh ketebak lah endingnya gimana...hanya iseng aja......
suzhantipm: Ya ampun
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Cuma Pukul, 3 Pelajar SMA di Kupang Lempari Guru Pakai Batu dan Kursi