4 Pegawai Curi Puluhan Ribu Masker dari RS di Cianjur: Dijual Lagi, Hasilnya Dibelikan Motor
Pencurian masker tersebut terendus saat pihak rumah sakit tengah menginventarisir gudang penyimpanan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Terjadi kasus pencurian masker di RSUD Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dari kasus tersebut, polisi telah mengamankan empat orang yang kini berstatus tersangka.
Keempat tersangka itu merupakan pegawai RSUD Pagelaran.
Pencurian masker tersebut terendus saat pihak rumah sakit tengah menginventarisir gudang penyimpanan.
Baca: Di Tengah Pandemi Virus Corona, Tiket Bus dari Jakarta ke Lampung Sudah Banyak Dibeli Pemudik
Direktur RSUD Pagelaran Awie darwizar kaget saat ditelepon stafnya yang mengabarkan ratusan boks masker di gudang hilang pada Jumat (20/3/2020).
Setelah diinventaris, ada 360 boks masker yang tersimpan di 9 karton yang hilang dari gudang penyimpanan.
Awie kemudian melaporkan kejadian tersebut Pemkab Cianjur dan berkoordinasi dengan Polres Cianjuar.
Tak butuh waktu lama, polisi berhasil mengamankan tiga tersangka yang berstatus pegawai rumah sakit serta satu orang sales obat dan alkes.
Dilakukan Saat Malam Hari
Pencurian telah dilakukan sejak Februari 2020 dan didalangi oleh Isef Suherlan seorang PNS dan pejabat struktural di rumah sakit.
Sedangkan dua tersangka lainnya adalah Rega Nur Farid tenaga honorer dan Yogi Hendra Gunawan sopir ambulans rumah sakit.
Dilansir Kompas.com, aksi pencurian masker itu dilakukan malam hari.
Mereka mematikan CCTV agar tidak terekam dan aksinya tidak diketahui.
Baca: China Kirim 40 Ton Alkes dan APD ke Indonesia, Baru Tiba 20 Ton di Bandara Soetta
Lalu mereka masuk ke gudang penyimpanan masker menggunakan kunci yang dimiliki oleh salah satu tersangka sehingga pintu gudang tidak rusak.
Hal ini yang membuat polisi curiga aksi pencurian melibatkan orang dalam.
“Pertama mereka ambil dua dus, berikutnya 2 dus, lalu 3 dus dan sisanya diambil di aksi terakhir mereka yang keempat kalinya itu,” kata Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Niki Ramdhany, kamis (26/3/2020).
Dijual ke Bogor
Masker hasil curian tersebut rupanya diserahkan pelaku ke seorang penadah.
Mereka kemudian menjualnya ke salah satu sales obat dan alkes (alat kesehatan) yang dijual ke Bogor.
Tak hanya itu, mereka juga menjual masker dengan cara COD (cash on delivery).
Satu kotak masker, mereka jual seharga Rp 100.000.
Dipakai untuk Beli Motor
Uang hasil pencurian tak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Oleh Isef dan Rega, uang penjualan masker mereka gunakan untuk membeli sepeda motor.
"Sangat ironis pengakuannya untuk makan dan kebutuhan sehari-hari sementara statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kami sempat kesulitan mengungkap kasus ini karena pelaku Isef mematikan CCTV yang ada di lingkungan rumah sakit," kata Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan bukti berupa sepeda motor, dua telepon seluler, dan 4 boks masker.
Selain itu polisi juga menemukan beberapa dus jarum suntik, sejumlah uang tunai pecahan Rp100.000 dan kartu ATM.
Pihak RS Kehilangan 20 Ribu Masker
RSUD Pagelaran melaporkan bahwa rumah sakit telah kehilangan masker dalam jumlah banyak, yakni 20.000 lembar masker.
Manajemen RSUD Pagelaran, menghitung jumlah keseluruhan masker yang hilang dan diduga dicuri dari gudang farmasi rumah sakit.
Berdasarkan penghitungan, ada sebanyak 400 dus yang hilang.
Dilansir Kompas.com, saat ini jumlah masker yang tersisa di RSUD Pagelaran Cianjur tinggal 60 dus.
Kondisi ini cukup merisaukan, mengingat kebutuhan masker dalam situasi sekarang ini cukup tinggi lantaran sedang menghadapi Covid-19.
“Stok masker yang tersisa ini harus dibagi-bagi untuk kebutuhan petugas medis, paramedis, penanganan di IGD, ruang bedah, poliklinik, dan lainnya. Paling hanya cukup untuk beberapa hari ke depan," ujar Direktur RSUD Pagelaran, Awie Darwizar.
Bukan yang Pertama Kali
Direktur RSUD Pagelaran Awie Darwizar mengatakan, pada pertengahan Februari 2020 lalu, ternyata pernah terjadi kasus pencurian serupa.
Namun, saat itu kasus pencurian masker tersebut tidak dilaporkan.
“Setelah diinventarisir, ternyata pada Februari lalu sebanyak lima karton juga hilang. Jumlahnya sebanyak 200 box,” kata Awie di pelataran pendopo bupati, Selasa (24/4/2020).
Menurut Awie, setiap dus berisi 50 helai masker.
"Per box isinya 50 pieces, sehingga total masker yang hilang ini sebanyak 20.000 pieces,” kata dia.
Penyidik Polres Cianjur telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pegawai rumah sakit.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur AKP Niki Ramdhany menyebutkan, pihaknya menduga ada keterlibatan orang dalam terkait kasus dugaan pencurian masker tersebut.
“Ini ada indikasi orang dalam. Di satu sisi tidak ada pintu maupun kunci atau jendela yang rusak,” kata Niki kepada wartawan, Senin kemarin.
Motif Tersangka
Terpisah, AKP Niki mengatakan para tersangka sengaja mencuri masker di tengah kelangkaan barang tersebut di pasaran.
Pencurian ini semata-mata untuk mengeruk keuntungan.
“Mereka menjualnya kepada penadah dan dengan cara COD (cash on delivery) juga dengan harga di bawah harga pasaran saat ini,” kata Niki.
Mereka dijerat Pasal 363 dan 480 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun penjara.
(TribunJakarta/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Fakta Baru Oknum Pegawai RS Curi 360 Boks Masker, Dijual ke Bogor hingga Uang Dipakai Beli Motor