Kesaktiannya Diragukan, Seorang Dukun di Tasikmalaya Racuni Pasien Hingga Tewas
Kasus yang terjadi 3 bulan lalu ini diungkap oleh polisi dan tiga orang tersangkanya sudaah dibekuk jajaran Polres Tasikmalaya.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM TASIKMALAYA - Gara-gara kesaktiannya diragukan, seorang dukun di Tasikmalaya tega menghabisi pasiennya sendiri.
Kasus yang terjadi 3 bulan lalu ini diungkap oleh polisi dan tiga orang tersangkanya sudaah dibekuk jajaran Polres Tasikmalaya.
Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Siswo De Cuellar Tarigan, mengungkapkan, tersangka As sebenarnya sudah menyuruh korban Yahya pulang ke Tangerang kalau tak percaya kesaktian ilmunya.
"Tersangka As, yang tersinggung dengan ucapan Yahya yang meragukan kemampuannya, sebenarnya sudah menolak mengobati dan menyuruh korban balik lagi ke Tangerang," kata Siswo, di Mapolres, Jumat (24/4/2020).
Baca: Tunjangan Kerja Anggota DPRD DKI Rp 2 Triliun akan Dialihkan Bantu Warga Terdampak Corona?
Baca: Cara Refund Tiket Kereta Api Bandara Soekarno Hatta dan Kualanamu Medan, Biaya Kembali 100 Persen
Baca: Obat Antivirus Corona Remdesivir Gagal dalam Percobaan Pertama pada Manusia
Namun korban akhirnya mau juga diobati dan pamit dulu membeli peralatan ritual yang diminta tersangka.
"Nah tersangka yang kadung tersinggung dan marah, diam-diam memasukkan racun ikan ke dalam air mineral botol," ujar Siswo.
Korban akhirnya meregang nyawa setelah meminum air mineral yang telah dibubuhi racin ikan itu.
"Jadi sebenarnya ada peluang bagi korban untuk selamat. Tapi takdir berkehendak lain. Nyawanya melayang di tangan As," kata Siswo.
Diberitakan sebelumnya, Yahya, warga Cisoka, Tangerang, menemui As di rumahnya di Pameungpeuk, Garut, Sabtu (25/1/2020), bermaksud meminta tolong agar usahanya lancar.
Korban ditemani dua kenalannya, sepasang suami istri Ja dan Ad.
Setiba di rumah As di Pemeungpeuk itulah, Yahya melontarkan keraguan kemampuan As bisa menolongnya, saat mereka berbincang.
Kontan As tersinggung dan menyuruh Yahya balik lagi ke Tangerang.
Tapi korban akhirnya tetap mau menjalani proses ritual.
Awalnya korban meminum air mineral yang telah dibubuhi racun ikan oleh tersangka yang kadung kesal.
"Setelah korban meminum air mineral beracun, tersangka As seolah terus memberikan ritual dengan menekan-nekan perut dan memukul-mukul punggung korban, hingga korban akhirnya tak bergerak lagi," kata Hendria.
Tersangka kemudian keluar rumahnya berpura-pura mencari bantuan.
Padahal ia kabur dengan menggunakan sedan putih miliknya.
Tinggalah Ja dan Ad yang kebingungan.
Mereka kemudian teringat punya kenalan di Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya.
Jasad Yahya digotong berdua dinaikkan ke mobil dan dibawa ke Mangunreja.
"Atas saran kenalan di Mangunreja, jasad Yahya akhirnya dibuang di tepi jalan perkebunan teh Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya," kata Kapolres.
Awalnya, temuan jasad Yahya merupakan temu mayat tak dikenal, karena seluruh identitasnya diambil Ja dan Ad untuk menghilangkan jejak.
"Namun melalui sidik jadi korban akhirnya diketahui korban adalah Yahya, warga Tangerang," kata Kapolres.
Kasus pembunuhan tersebut akhirnya terungkap dan ketiga tersangka berhasil ditangkap di rumah masing-masing. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Praktek Perdukunan Berujung Maut di Garut, Tersangka Ternyata Sempat Menyuruh Korban Pulang