Jalani Karantina di Rumah Hantu, 3 Warga Sragen Mengaku Didatangi Bayangan Aneh, Nangis Minta Pulang
Tiga orang pemudik asal Sragen yang sedang menjalani karantina di sebuah rumah kosong yang dianggap berhantu mengaku menyerah.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
Mulyono berharap dengan adanya kejadian itu, tak ada lagi pemudik yang bandel saat menjalani karantina mandiri di rumah mereka masing-masing.
Diketahui, bekas rumah dinas sinder atau mandor tebu disulap menjadi lokasi karantina bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang bandel.
Baca: Cerita 3 Orang yang Dikarantina di Rumah Hantu Sragen: Tak Tahan Sering Diganggu Makhluk Halus
Baca: Menyelisik Bangunan Tua Menyeramkan yang Akan Jadi Tempat Karantina ODP Bandel di Sragen
Dikutip Tribunnews.com dari Tribun Solo, rumah tersebut berada di kompleks bekas Pabrik Gula Sido Wurung atau lebih dikenal dengan Kedoeng Banteng, Desa Gondan Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.
Kompleks pabrik gula tersebut diperkirakan sudah berdiri kurang lebih sejak tahun 1831.
Hingga akhirnya, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjadikannya benda cagar budaya.
Kepala Desa Gondang, Warsito mengatakan penggunaan omah londo sebagai lokasi karantina berawal dari ide Camat Gondang, Catur Sarjanto.
Warsito menyebut, ODP yang tidak patuh akan dikarantina di rumah tersebut, sesuai dengan arahan Catur Sarjanto.
"Kemarin Pak Camat bilang nanti kalau ada ODP yang bandel, suruh isolasi tidak mau nanti akan ditempatkan di situ," kata Warsito.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri/TribunSolo.com/Adi Surya Samodra) (Kompas.com/Labib Zamani)