Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bayi 1 Bulan di Grobogan Positif Corona, Lahir Prematur, Alami Sesak Napas Sepulang dari Rumah Sakit

Bayi berusia 1 bulan asal Grobogan, Jawa Tengah, dinyatakan positif terjangkit virus corona dari hasil tes swab.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Bayi 1 Bulan di Grobogan Positif Corona, Lahir Prematur, Alami Sesak Napas Sepulang dari Rumah Sakit
Freepik
ILUSTRASI Bayi Positif Corona 

Sebelumnya, ada enam pasien positif covid-19 yang masih dirawat di RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.

Mereka yakni empat perempuan berusia 32, 37, 38, dan 40 tahun serta dua orang pria berusia 43 dan 48 tahun yang semuanya berasal dari Kecamatan Karangrayung.

Ilustrasi perawatan bayi
Ilustrasi perawatan bayi (freepik.com/jcomp)

Kasus Corona pada Bayi Jarang Ditemukan

Mengutip dari NewYorkTimes via Nakita.grid.id, kasus infeksi Covid-19 jarang ditemukan pada bayi dan anak-anak.

Dalam laporan yang ditulis New York Times beberapa waktu lalu, Dr Malik Peiris mengungkap bila bayi dan anak tetap bisa terinfeksi, namun risikonya sangat rendah.

"Dugaan saya adalah orang yang lebih muda tetap bisa terinfeksi, tetapi mereka mendapatkan risiko yang relatif lebih ringan,” kata Dr Malik Peiris, Kepala Virologi di Universitas Hong Kong, yang telah mengembangkan tes diagnostik untuk virus corona.

"Memang benar bahwa anak-anak dapat terinfeksi tanpa gejala atau memiliki infeksi yang sangat ringan," kata Dr Raina MacIntyre, seorang ahli epidemiologi di Universitas New South Wales di Sydney, Australia, yang telah mempelajari penyebaran virus corona.

Baca: Menteri PPPA Luncurkan ‘Buku Kamu Pahlawanku’, Bantu Berikan Pemahaman Anak soal Virus Corona

Baca: Bisnis Fashion Tetap Jalan di Tengah Pandemi Corona, Shireen Sungkar Tak Berharap Penjualan Bagus

Baca: Kronologi Ibu Wafat Positif Corona setelah Lahirkan Bayi Kembar, 1 Bayi Meninggal, Dokter Terpapar

Berita Rekomendasi

Sama dengan kasus SARS dan MERS yang juga sempat mewabah, gejala pada anak-anak hanya ditunjukkan secara ringan.

“Kami tidak sepenuhnya memahami alasan peningkatan keparahan terkait usia ini. Tapi kami melihat itu sekarang dan dengan SARS, Anda bisa melihatnya lebih jelas,” kata Dr Peiris.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Kontributor Grobogan, Puthut Dwi) (Nakita/Cynthia Paramitha)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas