Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

109 Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir Dipecat setelah Aksi Mogok Kerja, Tuntut APD hingga Insentif

Sebanyak 109 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir, Sumatera Selatan telah resmi dipecat.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ifa Nabila
zoom-in 109 Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir Dipecat setelah Aksi Mogok Kerja, Tuntut APD hingga Insentif
Resha AM/Sriwijaya Post
Sebanyak 109 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir, Sumatera Selatan telah resmi dipecat. 

"Sementara mereka diminta juga menangani warga yang positif Covid-19,” jelas sumber tersebut.

Baca: ‎Wakapolri Lepas Pembagian Bansos dan APD ke Panti Asuhan hingga Kelompok Rentan Miskin

Baca: Adira Finance Donasi APD Hingga Sembako untuk Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19

Para tenaga medis itu datang beramai-ramai ke DPRD Ogan Ilir sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (18/5/2020).

Kedatangan mereka diterima oleh anggota Komisi IV DPRD Ogan Ilir.

Pertemuan para tenaga medis dengan anggota Komisi IV DPRD Ogan Ilir pun dilakukan secara tertutup.

Adapun yang datang ke DPRD diwakili oleh 10 orang perwakilan tenaga medis.

Seorang tenaga medis dari bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ogan Ilir, Dita Puji memberikan keterangan setelah pertemuan itu.

Dita membeberkan, alasan para tenaga medis RSUD Ogan Ilir menggelar aksi mogok kerja.

Baca: Menristek Nilai Keberadaan Robot RAISA Bantu Kurangi Kebutuhan APD di Indonesia

Baca: Paman Birin Dapat Sambutan Hangat Santri Ponpes Al Irsyad Desa Sungai Tuan ilir

Baca: Perawat RS Royal Surabaya Gugur Positif Corona, Gubernur Khofifah Berduka, Sebut Pahlawan Kesehatan

Berita Rekomendasi

Ia menyebutkan, pihaknya meminta kejelasan soal rumah singgah bagi para tenaga medis.

“Pertama soal transparansi insentif atau uang lelah yang tidak diketahui rinciannya."

"Kedua masalah perlindungan karena sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 kami butuh perlindungan APD yang standar."

"Ketiga rumah singgah yang representatif untuk kami berganti pakaian sebelum pulang ke rumah,” kata Dita Puji, dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, ia membantah tuduhan pihak manajemen RSUD Ogan Ilir yang menyebut mereka mogok kerja karena takut menangani pasien Covid-19.

“Tidak benar kalau dikatakan kami takut menangangi pasien Covid-19, kami garda terdepan, tidak hanya Covid-19 tapi kami menangani seluruh pasien tertular,” ujar Dita Puji.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Sripoku.com/Resha) (Kompas.com/Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas