Penerapan Otonomi Khusus Kurang Tepat Sasaran Akibatkan Masyarakat Papua Tidak Kunjung Sejahtera
Pemerintah harus membangun kepercayaan diri dan kesiapan bersaing bagi masyarakat Papua dam lakukan pemerataan dana otsus
Editor: Eko Sutriyanto
Dari perspektif hukum dan sejarah, harus kita akui bahwa ada kesalahpahaman isu Papua di Indonesia.
Pertama, Papua dianggap sebagai entitas politik tersendiri, bahwa Indonesia mengintegrasi Papua.
Mengenai tuduhan rasisme, diskriminasi, seperti yang disuarakan kelompok separatisme, hal tersebut adalah salah tuduh.
"Tidak sepenuhnya terjadi. Ya, memang ada beberapa oknum, namun mayoritas merasakan good under NKRI," katanya.
Ia menyebut asumsi-asumsi separatisme itu hanyalah dibangun oleh ilusi dan sejak adanya UU 21/2001 Otsus (Otonomi Khusus) Papua, seluruh jabatan publik di provinsi Papua telah diduduki oleh OAP (Orang Asli Papua).
"Mari kita duduk bersama membicarakan permasalahan Papua tanpa membahas status politik Papua," katanya.
Baca: Polisi Keberatan 7 Warga Papua Yang Jalani Persidangan di PN Balikpapan Disebut Tahanan Politik
Michael Manufandu, (Senior Pamong Papua mengatakan, sejak tahun 2012-2013, SBY yang saat itu menjabat Presiden telah siapkan 1000 anak untuk belajar di universitas agar lebih konstuktif, to be the leader of tomorrow.
"Otsus telah membangun wilayah-wilayah yang terisolasi karena keadaan geografis, sehingga terjadi interaksi penduduk, atau pembauran serta menghadirkan pemerintah di sana," katanya.
Pemerintah juga telah melimpahkan wewenang, menyerahkan anggaran untuk memampukan rakyat, sehingga Pemda memiliki kewenangan untuk mengatur rakyatnya. Infrastruktur sekarang juga sudah jauh lebih baik sejak pembangunan oleh Bapak Jokowi.
Dr. Wawan Hari Purwanto, Deputi Kominfo BIN mengatakan saat ini, kita sedang melakukan percepatan-percepatan segala bidang, sekolah, fasilitas, energi, air bersih, kebutuhan pabrik, perbatasan Papua, yang secara prinsip mempercepat penyetaraan Papua dengan provinsi lainnya.
"Terlebih saat ini jelang PON Papua, kita juga bangun fasilitas olahraga dengan standar dunia. Kita kerjakan secara holistik demi mewujukan keadilan sosial," katanya.
"Kita lihat kreatifitas di Papua, telah diberdayakan sebagai kawasan ekonomi khusus yang terkenal di dunia, kita dorong agar tumbuh cepat, termasuk penguatan distrik-distrik. Pendekatan ekologis, SDM digenjot habis, sebagaimana Reno Mayor penerima Bidik Misi sejak SMA," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.