Bencana Hidrometeorologi Diprediksi Masih Berpotensi Terjadi Jelang Akhir Juni 2020
Beberapa wilayah masih berpotensi hujan dengan curah hujan menengah hingga tinggi. Di antaranya teridentifikasi di Pulau Sulawesi, Maluku.
Editor: Dewi Agustina
Sedangkan bahaya longsor, wilayah Indonesia memiliki jiwa terpapar hingga 14 juta penduduk dan luas wilayah berisiko mencapai 57 juta hektar di 33 provinsi.
Meskipun potensi bahaya banjir dan longsor masih dapat terjadi, masyarakat juga diminta selalu siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya lain.
"Seperti angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api dan pandemi COVID-19 yang masih menjadi ancaman di sekitar," ujarnya.
Baca: Longsor di Battangbarat Sulsel, 9 Rumah Rusak Berat, Akses Jalan Palopo - Tana Toraja Terputus
Baca: Bencana Hidrometeorologi Banjir Paling Banyak Korban Meninggal, Jumlahnya Capai 120 Jiwa
Memutus Akses Jalan
Sebelumnya, longsor mengakibatkan sembilan rumah warga rusak berat di Desa Battangbarat, Kecamatan Warabarat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Jumat (26/6/2020), pukul 16.00 waktu setempat.
BPBD Kota Palopo melaporkan longsor dipicu oleh hujan intensitas tinggi dan struktur tanah labil.
Selain merusak rumah warga, longsor juga mengakibatkan akses Jalan Palopo dan Tana Toraja terputus.
BPBD setempat melaporkan longsor tidak mengakibatkan korban jiwa.
Insiden longsor serupa terjadi di wilayah yang sama seminggu yang lalu.
Pascainsiden tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kota Palopo melakukan kaji cepat di lapangan.
Tim juga melakukan evakuasi warga terdampak.
Tim yang berada di lapangan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan darurat di wilayah itu.
Kota Palopo merupakan wilayah dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi untuk bahaya tanah longsor.
Luas wilayah dengan tingkat kerentanan sedang seluas 5.272 hektar, sedangkan tinggi mencapai 11.994 hektar.