Cerita Komisaris Polisi yang Makamkan Jenazah Pasien Covid-19, Pernah Merasakan Tidur di Atas Nisan
Cerita anggota polisi yang kini mengemban amanah sebagai petugas pemakaman jenazah Covid-19. Bahkan dalam sehari, ia harus memakamkan hingga 5 pasien.
Editor: Miftah
![Cerita Komisaris Polisi yang Makamkan Jenazah Pasien Covid-19, Pernah Merasakan Tidur di Atas Nisan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jenazah-covid-321222.jpg)
Setelah dinyatakan meninggal, petugas harus segera memakamkan.
“Begitu dapat telpon maka harus segera bergerak. Sehari pernah dari jam 7 pagi baru pulang jam 5 pagi,” katanya.
Pria asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini bahkan harus merasakan tidur di atas nisan kuburan saking lelahnya.
Dari pagi sampai tengah malam, Sutiono setia menemani relawan dari public safety center (PSC) 119 dan petugas pemakaman lain.
“Jadi jarak makam satu ke makam lainnya kadang kan jauh, sementara sudah tengah malam. Jadi menunggu dari tim rumah sakit selesai, tidur aja lah di makam,” ceritanya.
Momen paling menyedihkan selama memakamkan jenazah Covid-19, kata Sutiono, adalah mendatangkan pemuka agama untuk mendoakan.
Tak jarang, kata dia, petugaslah yang menyalati dan mendoakan jenazah.
“Kemarin kami tunggu pendeta nggak datang, menunggu ustaz juga begitu. Akhirnya ya sudah lah anggota saya yang memimpin doa lalu kami kubur,” ucapnya.
Meski begitu, Sutiyono tak pernah mengeluh.
Dia senang hadir bersama para petugas pemakaman.
“Kalau saya nggak ada siapa yang mau hadir? Karena untuk memakamkan pasien Covid-19 itu butuh prosedur tersendiri,” kata dia.
Kehadiran Sutiyono sekaligus ingin memastikan alat pelindung diri (APD) yang dipakai oleh petugas sesuai atau tidak.
Dia terus mewanti-wanti agar memakai APD berstandar agar tidak tertular virus Corona.
“Saya selalu cek APD-nya sesuai atau nggak. Karena kasihan kan kalau sampai mereka tertular,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Kisah Polisi di Malang yang Makamkan 5 Jenazah Sehari Saat Pandemi Covid-19, Tidur di Nisan"