Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Komisaris Polisi yang Makamkan Jenazah Pasien Covid-19, Pernah Merasakan Tidur di Atas Nisan

Cerita anggota polisi yang kini mengemban amanah sebagai petugas pemakaman jenazah Covid-19. Bahkan dalam sehari, ia harus memakamkan hingga 5 pasien.

Editor: Miftah
zoom-in Cerita Komisaris Polisi yang Makamkan Jenazah Pasien Covid-19, Pernah Merasakan Tidur di Atas Nisan
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Di Surabaya, dilaporkan ada jenazah pasien Covid-19 yang sempat tertukar. 

Setelah dinyatakan meninggal, petugas harus segera memakamkan.

“Begitu dapat telpon maka harus segera bergerak. Sehari pernah dari jam 7 pagi baru pulang jam 5 pagi,” katanya.

Pria asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini bahkan harus merasakan tidur di atas nisan kuburan saking lelahnya.

Dari pagi sampai tengah malam, Sutiono setia menemani relawan dari public safety center (PSC) 119 dan petugas pemakaman lain.

“Jadi jarak makam satu ke makam lainnya kadang kan jauh, sementara sudah tengah malam. Jadi menunggu dari tim rumah sakit selesai, tidur aja lah di makam,” ceritanya.

Momen paling menyedihkan selama memakamkan jenazah Covid-19, kata Sutiono, adalah mendatangkan pemuka agama untuk mendoakan.

Tak jarang, kata dia, petugaslah yang menyalati dan mendoakan jenazah.

BERITA TERKAIT

“Kemarin kami tunggu pendeta nggak datang, menunggu ustaz juga begitu. Akhirnya ya sudah lah anggota saya yang memimpin doa lalu kami kubur,” ucapnya.

Meski begitu, Sutiyono tak pernah mengeluh.

Dia senang hadir bersama para petugas pemakaman.

“Kalau saya nggak ada siapa yang mau hadir? Karena untuk memakamkan pasien Covid-19 itu butuh prosedur tersendiri,” kata dia.

Kehadiran Sutiyono sekaligus ingin memastikan alat pelindung diri (APD) yang dipakai oleh petugas sesuai atau tidak.

Dia terus mewanti-wanti agar memakai APD berstandar agar tidak tertular virus Corona.

“Saya selalu cek APD-nya sesuai atau nggak. Karena kasihan kan kalau sampai mereka tertular,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Kisah Polisi di Malang yang Makamkan 5 Jenazah Sehari Saat Pandemi Covid-19, Tidur di Nisan" 

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas