Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan PSK Online di Semarang, Jajakan Diri Sejak Kuliah, Pernah Diajak Nikah Siri Pengusaha

Berikut ini cerita pengalaman seorang PSK online di Semarang. Perempuan tersebut menjajakan diri sejak masih duduk di bangku kuliah.

Editor: Miftah
zoom-in Pengakuan PSK Online di Semarang, Jajakan Diri Sejak Kuliah, Pernah Diajak Nikah Siri Pengusaha
pexels
ILUSTRASI- Berikut ini cerita pengalaman seorang PSK online di Semarang. Perempuan tersebut menjajakan diri sejak masih duduk di bangku kuliah. 

"Bapak ibu di kampung halaman belum bisa memenuhi kebutuhan saya di kota. Apalagi kadang saya telat bayar kuliah, karena kondisi ekonomi orangtua."

"Sempat malu dengan teman-teman. Makanya saya sempat ditawari teman untuk mencoba menjual diri. Tapi ajakan itu tidak langsung saya iyakan," ucapnya.

Bunga semula hanya berani melakukan VCS (video call sex) atau mengirim foto-foto bugilnya, kepada pria hidung belang yang dikenalnya melalui media sosial.

Sebagai gantinya, Bunga mendapatkan pulsa sesuai tarif yang sudah dia atur.

"Lumayanlah untuk tambah-tambahan di sini. Tapi itu pun hanya di saat tertentu saja. Tidak rutin tiap hari," katanya.

Usai lulus kuliah, Bunga mencoba mencari pekerjaan ke berbagai tempat. Namun selang satu tahun, pekerjaan yang dia idamkan tak kunjung didapat. Karena frustrasi akhirnya Bunga mencoba jual diri di media sosial.

"Saya awalnya pilih-pilih. Tidak semua orang yang mengajak saya kencan, saya iyakan."

BERITA REKOMENDASI

"Cenderung pilih yang masih muda-muda. Soalnya masih takut kalau ada apa-apa. Setidaknya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan bayar kos," jelasnya.

Dalam semalam, Bunga hanya membatasi maksimal dua pria orang hidung belang saja. Media yang dia gunakan untuk mejual diri yakni melalui aplikasi MiChat maupun Twitter.

"Saya masih tidak berani long time. Hanya sort time saja. Itupun eksekusinya di hotel tertentu, karena saya juga ingin jaga keamanan diri. Sekali ST (short time) saya tarif Rp 700 ribu maksimal durasi 1 jam."

"Pembayaran juga saya lakukan saat ketemu atau COD, biar pelanggan tidak menganggap saya penipu," ujar wanita yang kini berusia 26 tahun ini.

Berjalannya waktu, akhirnya Bunga mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan di sebuah perusahaan swasta di Kota Semarang.

Jika dilihat dari penampilan, bunga sehari-hari tetap menggunakan pakaian sopan, tidak seronok.

"Jujur tidak ada yang tahu saya seperti ini. Termasuk orangtua saya juga."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas