Seekor Sapi Bunting Ditembak Mati Polisi, Padahal akan Dijual untuk Biaya Hidup dan Kuliah
Sapi milik seorang warga desa Kambang Ragi, Kecamatan Pasimasunggu Selayar, Sulawesi Selatan ditembak mati oleh polisi.
Editor: Miftah
Sang ayah, tutur Syahrul, bahkan masih terpukul dengan insiden penembakan tersebut.
"Jadi induk sapi itu ketika melahirkan, maka anaknya dijual untuk biaya kuliah dan kebutuhan lainnya," kata dia.
Apalagi, ayahnya kini tak lagi bisa bekerja karena usia. Sedangkan ibunya harus berjualan kue untuk mencukupi biaya hidup.
"Saat ini, ayah sudah tua, tidak bisa kerja keras lagi. Tentu sangat sedih ketika mengetahui sapi yang dipelihara selama ini mati," tutur dia pilu.
Keluarga minta sapi diganti
Menyusul kejadian itu, keluarga Samsuddin mendatangi Mapolsek Pasimasunggu.
Keluarga dan pihak kepolisian sempat melakukan musyawarah.
"Awalnya ayah saya ditawari uang Rp 3 juta. Tapi saya tidak sepakat karena harga sapi Rp 10 juta," tuturnya.
Lantaran keluarga mereka terdesak kebutuhan, pihak keluarga menginginkan sapi yang ditembak mati tersebut segera diganti.
"Namun sampai saat ini belum ada penggantinya. Harapannya semoga pihak polisi cepat bertindak karena kami juga butuh," kata Syahrul.
Anggota disanksi
Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud memberikan sanksi disiplin pada anggotanya yang berinisial Brigpol M.
Ia disanksi lantaran melakukan penembakan.
Namun sejauh ini, polisi masih belum memberikan kepastian kapan akan mengganti sapi milik warga.
Pihak polsek maupun polres sama-sama belum memberikan jawaban pasti perihal penggantian sapi.
"Saya kurang tahu soal hal tersebut," kata Kapolres.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sapi Bunting Ditembak Polisi hingga Mati, Pemilik: Padahal untuk Biaya Kuliah dan Hidup"