Klaster Warung Soto di Yogya Meluas, Munculkan 16 Kasus Baru Termasuk Pembeli dari Bantul
Penularan Corona dari klaster Warung Soto Lamongan di Umbulharjo, Yogyakarta meluas, selain penjual dan keluarganya, pembeli dari Bantul juga positif.
Editor: Theresia Felisiani
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan kesepuluh orang itu meliputi keluarga, hingga karyawan rumah makan yang berlokasi di depan XT Square tersebut.
Dengan tingkat sebaran masif, fenomena ini disebutnya sebagai klaster baru.
"Ya, hari ini hasil tracing terhadap kasus itu ditemukan 10 orang positif. Mereka adalah keluarga dan karyawan Soto Lamongan. Jadi, kasus ini sudah menjadi klaster baru di Kota Yogya," ucapnya, Sabtu (30/8/2020) malam.
Heroe pun menegaskan, tracing terhadap kontak erat dari para pasien positif corona tersebut, masih terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Sehingga, bisa dimungkinkan, sebaran Covid-19 di lingkup warung ini belum berhenti pada tambahan 10 kasus itu.
"Untuk kasus di warung Soto Lamongan itu, sudah kami lakukan swab test pada 19 orang. Sampai sejauh ini, masih terdapat juga satu anggota keluarga di rumah yang belum menjalani swab test," terangnya.
Baca: Pemda Masih Larang Bus Rombongan Wisatawan Masuk DIY
Di samping itu, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogya tersebut mengimbau kepada seluruh pembeli di warung Soto Lamongan depan XT Square terutama selama periode bulan Agustus, agar segera melaporkan kondisi, sekaligus menceritakan kronologi kunjungannya.
"Segera periksa di layanan kesehatan terdekat, agar kami bisa secepatnya melakukan blocking supaya kasus ini tidak menyebar kemana-mana," tandas Heroe.
Oleh sebab itu, seandainya pengunjung belum memeriksa kondisinya di faskes, baik rumah sakit maupun Puskesmas, diharapkan bisa menjalani isolasi mandiri dahulu di rumah.
Yakni, dengan tidak keluar rumah, tetap memakai masker dan membatasi sentuhan pada perabotan.
"Paling tidak, itu wajib dilakukan selama 14 hari. Untuk memastikan apakah menjalani isolasi mandiri, atau tidak, memang harus segera datang ke layanan kesehatan terdekat dan ceritakan kasusnya," ujarnya.
Dengan adanya kasus ini, ia pun meminta kepada seluruh pelaku usaha di bidang kuliner, mulai dari kaki lima sampai level kafe dan restoran, supaya lebih mengetatkan protokol kesehatan di lingkungannya.
Pemkot Yogyakarta, imbuhnya, tak akan tinggal diam dan bakal menyikapi hal ini.
"Kami giatkan monitoring, serta pemeriksaan lebih ketat terhadap semua layanan publik. Ya, itu kita lakukan, untuk memastikan (para pelaku usaha) menjalankan protokol Covid-19 dengan baik, dengan benar dan sungguh-sungguh," pungkas Heroe.
Baca: Warung Soto Lamongan Dekat XT Square Jogja Jadi Klaster Corona, Keluarga dan Karyawan Positif
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.