Kondisi Terkini Pascabanjir Bandang di Sukabumi hingga Kesaksian Warga Sempat Dengar Suara Benturan
Banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020).
Peristiwa tersebut tejadi setelah sejumlah daerah diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa jam.
Berdasar data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, sejumlah kampung di empat desa terkena dampak.
BPBD Sukabumi menjelaskan, empat kampung yang dilanda banjir berada di satu kelurahan.
Kampung tersebut adalah Kampung Cipari Desa Cisaat, Kampung Cibuntu Desa Pasawahan, Kampung Nyangkowek dan Kampung Lio Desa Mekarsari.
Sementara itu, banjir bandang menerjang wilayah Kecematan Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020) sekira pukul 17.00 WIB.
Baca: Banjir Bandang Sukabumi Seret 2 Pembuat Roti, Korban Belum Ditemukan
Baca: Banjir Bandang , Ratusan Warga dari 6 Desa di Cicurug Sukabumi Terpaksa Mengungsi
Kondisi terkini pascabanjir bandang
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Cicurug, Danik Saputra Sudaya mengatakan, berdasarkan data sementara hingga saat ini terdapat sebanyak 971 jiwa terdampak banjir bandang.
"Sebanyak 971 jiwa itu dari 319 KK di enam desa yang terkena dampak banjir bandang," kata Danik saat dihubungi TribunJabar.id melalui sambungan telepon, Selasa (22/9/2020).
Enam desa yang terdampak itu yakni, Desa Mekarsari, Cisaat, Pasawahan, Cicurug, Nyangkowek dan Bangbayang.
"Untuk sementara di kampung Lio RT 2/5 Desa Mekarsari sebanyak 56 rumah warga terdampak, 13 di antaranya rusak berat, sisanya rusak ringan dan sedang," jelasnya.
Baca: Banjir Bandang Setinggi 6 Meter Terjang 6 Desa di Cicurug Sukabumi, 2 Orang Dikabarkan Hilang
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani menyebut, sampai saat ini terdapat tiga orang warga yang dilaporkan hilang saat kejadian karena hanyut terbawa arus.
"Terdapat tiga orang yang terbawa arus, yaitu A (25), J (60) asal Kampung Cibuntu, dang seorang lainnya K (60) berasal dari Kampung Aspol, Kelurahan Cicurug," jelas Anita.
Menurut Anita, hingga saat ini petugas gabungan telah menemukan dua orang korban yang hanyut terbawa arus.
Kedua korban tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Sekarwangi untuk diidentifikasi.
Kesaksian warga
Akibat banjir bandang yang melanda wilayah di Kampung Cibuntu, Desa Pesawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, sejumlah rumah porak poranda diterjang banjir.
Rumah-rumah tersebut berdiri di sepanjang bantaran Sungai Cibuntu yang memiliki hulu di wilayah Gunung Salak.
Bahkan, ada rumah yang terbawa hanyut derasnya aliran sungai.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, para pemilik rumah dibantu warga lainnya serta para relawan sedang membersihkan rumah dan lingkungan yang terendam lumpur.
Baca: Banjir di Sukabumi Hanyutkan Mobil dan Telan Korban, Ini Analisa BMKG
Banyak bangunan rumah yang bagian belakangnya jebol diterjang banjir bandang dan gelondongan kayu.
Selain itu, ada juga jembatan yang tertutup bongkahan gelondongan kayu.
Seorang warga yang terdampak, Basirudin (56) menceritakan detik-detik terjadinya banjir bandang.
"Saya lagi di garasi perbaiki mobil. Tiba-tiba mendengar suara benturan keras yang diikuti air berlumpur," kata Basirudin.
Setelah mendengar suara benturan keras, kata Basirudin, satu mobil yang di garasi terbawa banjir bandang.
Sebelum terus mundur dibawa air dan lumpur setinggi 2 meter, mobil sempat menghantam pagar besi.
Baca: Terendam Banjir, Pabrik Danone Aqua di Sukabumi Stop Sementara Operasional Produksi
"Melihat kejadian itu saya langsung berusaha menyelamatkan diri mencari tempat aman," terangnya.
Sementara warga lainnya, Anggi Rahmat (30) menuturkan, selain banyak rumah terendam dan hanyut juga terdapat sejumlah mobil dan motor milik warga yang hanyut.
"Juga ada 4 warga terbawa hanyut, kalau kendaraan ada 6 mobil," terang Anggi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Fauzi Noviandi, Kompas.com/Budiyanto)