Aktivitas Gunung Anak Krakatau Relatif Tenang, Terpantau Gempa Embusan Sebanyak 23 Kali
Pada CCTV yang terpasang di GAK, pada lava 93 teramati asap putih tipis dengan ketinggian 25-50 meter.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id, Dedi Sutomo
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG SELATAN - Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) masih menunjukkan fluktuatif meski tenang.
Gempa embusan, low frekuensi dan gempa vulkanik dalam masih sering terekam pada data sesmograf.
Penanggungjawab pos pantau GAK di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Andi Suardi mengatakan, secara visual aktivitas gunung api yang berada di tengah Selat Sunda itu tidak teramati karena tertutup kabut.
Tetapi pada CCTV yang terpasang di GAK, pada lava 93 teramati asap putih tipis dengan ketinggian 25-50 meter.
Dari data Magma VAR Badan Geologi, PVMBG Pos pantau GAK Kementerian ESDM, terpantau ada aktivitas gempa embusan dengan jumlah 23 kali dengan amplitudo 12-35 mm dan durasi 18-65 detik.
"Untuk gempa embusan masih suka terjadi. Tapi secara umum aktivitas GAK relatif tenang," ujar Andi kepada Tribunlampung, Sabtu (7/11/2020).
Juga terpantau adanya gempa low frekuensi sebanyak 13 kali dengan amplitudo 12-27 mm dan durasi 9-27 detik.
Lalu gempa vulkanik dalam sebanyak 1 kali dengan amplitudo 42 m, S-P : 2 detik dan durasi 16 detik.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Keluarkan Asap Putih, Wisatawan Dilarang Mendekat
Juga masih terpantau adanya gempa microtremor (tremor menerus) dengan amplitude 1-38 mm (dominan 3 mm).
Hingga saat ini untuk status gunung api yang kini memiliki ketinggian 157 mdpl ini berada pada level II/Waspada.
Dimana nelayan dan juga pengunjung dilarang mendekati dalam radius 2 kilometer.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Relatif Tenang, GAK Terpantau Ada Gempa Embusan Sebanyak 23 Kali