Perlintasan KA Tanpa Palang Pintu di Kalijambe Sragen Ditutup, Buntut Tewasnya 2 Polisi dan Satu TNI
PT KAI menutup perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kalijambe, Kabupaten Sragen secara permanen pasca kecelakaan yang menewaskan 3 aparat.
Editor: Dewi Agustina
"Warga sudah membayar iuran untuk membuat palang pintu kereta api. Agustus lalu sudah ada perbaruan, sebelumnya hanya pakai bambu," katanya.
Narasumber yang tidak mau disebut namanya itu melanjutkan, palang kereta api ini dilintasi setidaknya tujuh RT.
Ditutupnya palang pintu kereta api ini membuat warga harus berputar lewat jalan yang lebih jauh.
"Kalo ditutup saya harus muter jauh ke Kaliwuni jaraknya hampir lima kilometer. Setelah ini akan kami upayakan untuk bisa membuka jalan ini," tandasnya.
Pencarian Pelda Eka Budi Dilanjutkan
Proses pencarian satu anggota TNI Pelda Eka Budi M (50) korban kecelakaan mobil patroli yang tertabrak kereta api Brantas di Kalijambe, Sragen dihentikan sementara.
Sebelumnya, tim SAR gabungan hingga masih belum dapat menemukan keberadaan korban yang diduga hanyut di aliran Sungai Cemoro.
On Scene Commander (OSC) Basarnas Pos SAR Surakarta, Tri Puji Sugiharto mengatakan pada pukul 17.00 WIB pihaknya telah menutup sementara evakuasi.
"Pukul 17.00 WIB (tim pencari) kita tarik kita. (Operasi pencarian) tutup sementara, proses evakuasi dilanjutkan operasi besok pagi (pagi ini)," kata Tri, Senin (14/12/2020).
Evakuasi hari sebelumnya belum ada tanda-tanda atau masih nihil. Jarak 300 meter dari mobil terseret hanya ditemukan kap mobil, namun korban belum ada.
Baca juga: Mobil Patroli Ditabrak Kereta Api, 2 Polisi Terjepit Gerbong, Seorang TNI Diduga Terlempar ke Sungai
Proses pencarian sudah dilakukan hingga empat kilometer. Pihaknya juga sempat mencari dengan alat bambu namun belum ditemukan.
"Jarak sekitar 300 meter di temukan kap mobil hanya puing puing mobil aja. Tapi yang bersangkutan belum ada. Ini sudah sampai 4 kilometer kurang lebih," lanjut dia.
Pihaknya mencurigai ada satu, dua titik yang dimungkinkan hari ini akan diturunkan tim selam. Kendati demikian pihaknya juga tetap mengingat cuaca.
Jika cuaca memungkinkan dan tidak hujan akan dilakukan penyelaman, namun apabila kondisi atau cuaca tidak mendukung pihaknya tidak akan melakukan penyelaman.
"Besok untuk tim selam belum ada konfirmasi, tapi dari Basarnas ada dua tabung, dari teman teman UNS ada 2 tabung, dari MTA ada dua tabung kemukiman bisa nambah lagi," katanya.