Hanya Inginkan Motor, Siswa SMA Ini Otaki Pembunuhan Kawan Sendiri, Kini Divonis 9 Tahun
Sementara JPU Rodiana ketika dikonfirmasi masalah putusan lebih ringan daripada tuntutan mengaku masih pikir-pikir dan akan
Editor: Hendra Gunawan
"Nanti kita akan pikir-pikir dulu rembuk dengan keluarga dengan jaksa penuntut umumnya seperti apa," ujarnya
Kronologi Kejadian
Pelajar SMA yang biasa disapa Dedek diduga korban pembunuhan.
Warga Jalan Kartini RT 14 Kelurahan B Srikaton, Kabupaten Musi Rawas ini diduga di kubur disebuah kebun karet, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, tak jauh dari Bandara Silampari Lubuklinggau.
Proses penggalian makam disaksikan puluhan keluarga Dedek yang jauh-jauh datang dari Kecamatan Tugu Mulyo, Musirawas.
Mereka hanya ingin memastikan sekaligus menyaksikan apakah benar Dedek dibunuh, kemudian jasadnya di makamkan di kebun karet tersebut
Toto salah satu perwakilan keluarga mengaku, ramai-ramai sengaja datang ke lokasi hanya untuk sekedar mengetahui di mana lokasi jasad Dedek dikubur para pelaku.
"Kami ini sekalian ingin tahu dimana lokasinya, karena rencananya setelah di otopsi oleh polisi jasadnya akan kami bawa, akan kita makamkan malam ini," ungkap Toto pada wartawan.
Ia menegaskan, untuk kelanjutan kasus ini pihaknya secara hukum menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian dan meminta untuk mengusut kasus pembunuhan keji secara tuntas.
Sebab informasi yang diterima pihak keluarga, Dedek diinformasikan tewas dalam kondisi leher nyaris putus dengan puluhan luka tusukan di badan.
"Yang jelas kami minta diusut, karena informasinya para pelaku termasuk pelaku utamanya ini semuanya sudah ditangkap dan kita sekarang masih menunggu," ujarnya.
WA Diduga Otak Pembunuhan
Pelajar bernisial WA (16 tahun), diduga menjadi otak perampokan disertai pembunuhan terhadap Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15 tahun),
WA merupakan teman Dedek, orang yang pertama kali mengajak Dedek ke rumah AL.