Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hanya Inginkan Motor, Siswa SMA Ini Otaki Pembunuhan Kawan Sendiri, Kini Divonis 9 Tahun

Sementara JPU Rodiana ketika dikonfirmasi masalah putusan lebih ringan daripada tuntutan mengaku masih pikir-pikir dan akan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hanya Inginkan Motor, Siswa SMA Ini  Otaki Pembunuhan Kawan Sendiri, Kini Divonis 9 Tahun
Eko Hepronis/Tribun Sumsel
Suasana sidang virtual putusan WA (16 tahun) dan RI alias Wan (17 tahun) terdakwa kasus pembunuhan 

Warga Kelurahan Marga Mulya Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau ini, mengaku menyesal telah membunuh Dedek secara keji.

AL menghabisi dedek bersama empat pelaku lainnya.

Jasad Dedek mereka kubur di sebuah kebun karet, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I tak jauh dari Bandara Silampari Lubuklinggau.

AL mengakui perbuatannya, ia yang berperan menusuk korban sebanyak lima kali dari arah belakang saat tiba di Belakang Bandara Silampari.

"Ya saya menggorok leher untuk memastikan Dedek tewas supaya tidak ketahuan," ungkap AL pada wartawan.

Al menuturkan, saat itu ia menusuk Dedek sebanyak lima lubang.

Setelah ditusuk ia melihat Dedek masih hidup dan berteriak-teriak minta tolong kepada warga.

Berita Rekomendasi

"Karena takut ketahuan saya gorok lehernya, waktu itu saya dalam keadaan sadar melakukannya tidak dalam pengaruh narkoba, karena posisi ketakutan (Dedek) masih hidup,"ujarnya.

Ia mengaku pisau yang digunakannya untuk menghabisi Dedek memang sudah dipersiapkannya.

Selama ini ia mengaku kemana-kemana selalu membawa pisau dapur.

"Saya semenjak kena tujah (kena tusuk) selalu bawa pisau untuk jaga-jaga, saya mengenal korban, tapi tidak kenal dekat hanya sebatas mengenal saja," ungkapnya.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono melalui Waka Polres Lubuklinggau, Kompol Rafael Jaya Lingga mengatakan kasus ini bermula pertama kali pada hari Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 16.30 WIB, WA mengajak Dedek menuju rumah kontrakan AL


Setiba di rumah AL, mereka bertiga bertemu dengan tiga rekannya yakni Ari Munandar, RI dan RA.

Setelah itu Dedek diajak tersangka AL dan WA pergi menuju belakang Bandara Silampari Lubuklinggau dengan alasan menemui bibinya.

"Setiba di lokasi kejadian AL langsung menusuk Dedek dari belakang sebanyak enam kali, dan AL juga menusuk leher Dedek. Keduanya meninggalkan Jasad Dedek dipiggir jalan," ungkap Rafael pada wartawan, Selasa (17/11/2020).

Kemudiaan sekitar pukul 24.00 WIB, AL, RI dan RJ mengubur jasad Dedek di kebun karet dekat pagar Bandara Silampari Lubuklinggau kurang lebih berjarak 30 meter dari lokasi eksekusi mereka membunuh Dedek.

"Kurang lebih jaraknya sekitar 30 meter, jaraknya antara eksekusi dengan mereka menguburkan jasad Dedek sekitar 6 jam, yang mengeksekusi semunya adalah AL," ujarnya.

Hasil introgasi motif mereka menghabisi nyawa Dedek hanya untuk menguasai motor korban.

Kemudian RI dan RA bertugas menjual motor korban dan menikmati uangnya.

"Sementara WA pasca kejadian langsung kabur melarikan diri (DPO) dan saat ini masih dalam pengejaran Polres Lubuklinggau" ungkapnya. (Eko Hepronis)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul WA Otak Pembunuhan Temannya Sendiri di Lubuklinggau Divonis 9 Tahun, Tangis Ibu Dedek Pecah

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas