Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria Nekat Tebas Leher Temannya, Berawal dari Sakit Hati karena Omongan Korban yang Ceplas-ceplos

Warga di Padukuhan Semail, Bangunharjo, Sewon, Bantul digegerkan dengan insiden perkelahiran dua orang pria.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pria Nekat Tebas Leher Temannya, Berawal dari Sakit Hati karena Omongan Korban yang Ceplas-ceplos
nakedsecurity.sophos.com
Ilustrasi tewas - Pria Nekat Tebas Leher Temannya, Berawal dari Sakit Hati karena Omongan Korban yang Ceplas-ceplos 

TRIBUNNEWS.COM - Warga di Padukuhan Semail, Bangunharjo, Sewon, Bantul digegerkan dengan insiden perkelahiran dua orang pria.

Kejadian berlangsung pada hari Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 19.30 WIB.

Akibat dari perkelahian tersebut, satu orang meninggal karena menderita luka parah di bagian leher akibat tebasan parang.

Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono saat dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut 

Menurutnya, dua orang yang terlibat dalam duel itu sudah saling mengenal. Kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh jajaran Kepolisian sektor Sewon.

"Antara pelaku dan korban ini saling mengenal. Penanganan oleh Polsek Sewon," terangnya, dihubungi Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Sempat Hilang 4 Hari, Nenek 74 Tahun Ditemukan Tewas di Hutan, Diduga Pergi dari Rumah karena Pikun

Informasi yang diterima, aksi duel hingga menyebabkan satu nyawa melayang itu melibatkan pelaku AC, (29) warga Bangunharjo, Sewon, Bantul dengan korban CW (40) warga Boyolali, Jawa Tengah.

BERITA REKOMENDASI

Dihubungi, Kapolsek Sewon AKP Suyanto menceritakan, kejadian itu bermula ketika korban menghubungi salah satu rekannya, yang kebetulan sedang bersama pelaku, melalui video call.

Dalam percakapan video itu, sinyal tidak begitu bagus, sehingga sambungan video call sempat terjeda atau buffering.

Saat percakapan itu, terjadi umpatan spontan tak pateni (ku bunuh) yang diduga menyinggung perasaan pelaku.

"Karena dari keterangan saksi, korban ini ngomong-nya ceplas-ceplos," ujar dia.

Video call kemudian ditutup.


Pelaku yang tersinggung, tanpa sepengetahuan dari teman-temanya, pergi untuk mendatangi korban sembari menenteng parang.

Ketika bertemu korban, pelaku sempat menanyakan, maksud dari ucapan tak pateni di video call.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas