Alat Berat Dikerahkan untuk Bersihkan Reruntuhan Rumah Warga Pascagempa Sulbar
Tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan pembersihan reruntuhan bangunan rumah warga korban gempa di Kab Mamuju-Majene.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa di Sulawesi Barat mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga dan fasilitas publik di Kabupaten Mamuju dan Majene.
Tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan pembersihan reruntuhan bangunan rumah warga.
"Sebanyak 3 unit rumah sedang dikerjakan oleh Dinas PUPR dan 2 lainnya menunggu giliran. Sedangkan 2 rumah belum dapat dilakukan pembersihan karena akses jalan sempit untuk dilalui alat berat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Selasa (26/1/2021).
Baca juga: BNPB: Total Kerugian Pascagempa Sulawesi Barat Capai Rp829,1 Miliar
Selain untuk pembersihan puing-puing, alat berat juga disiagakan di jalur Majene-Mamuju.
Penempatan peralatan berat ini bertujuan untuk mengantisipasi longsor yang mungkin dipicu oleh gempa susulan atau pun curah hujan tinggi.
Data kerusakan rumah warga masih dalam proses pendataan dan verifikasi oleh pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Kemensos Dukung Pemulihan Psikososial Para Pengungsi Bencana Gempa Sulawesi Barat
"Data sementara rumah rusak di Kabupaten Majene berjumlah 1.150 unit dengan tingkat kerusakan yang berbeda," ungkap Raditya.
Sedangkan kerusakan bangunan lain di Kabupaten Mamuju teridentifikasi, fasilitas Kesehatan 8, perkantoran 2, mini market 2, hotel, Pelabuhan, tempat ibadah, dan fasilitas Pendidikan masing-masing 1 dan jembatan 2.
Di wilayah Kabupaten Majene, kerusakan sementara teridentifikasi antara lain fasilitas Pendidikan 17 unit, tempa ibadah 8, perkantoran 6, fasilitas Kesehatan 2, fasilitas militer 1 dan mini market 1.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.