Fakta Pemburuan Batu Rak Sejak Sebulan Terakhir, Berada di Area TPU Hingga Dihargai Tinggi
Mereka mencari batu ini menggunakan peralatan sederhana: cangkul, linggis, dan berbagai peralatan lainnya
Editor: Eko Sutriyanto
"Memang lahan ini belum digunakan untuk pemakaman jadi masyarakat memanfaatkan untuk mengambil batu rak nya dulu setelah itu nanti kita ratakan kembali untuk lokasi TPU," ujarnya saat dihubungi Bangkapos.com, Kamis (04/02/2021).
Mustopa menjelaskan, sebenarnya keberadaan batu ini sudah lama diketahui masyarakat.
"Namun baru sekitar satu bulan ini masyarakat beramai-ramai menggali dan mencarinya secara manual menggunakan cangkul, linggis dan peralatan lainnya," kata Mustopa
Diungkapkannya harga jual batu rak ini diambil pedagang pengepulnya sebesar Rp 20.000 per kg dan dijual di Desa Kimak ini juga.
2. Bantu ekonomi warga dan disumbangkan untuk bangun masjid
Nilai ekonomis batu rak dinilai bermanfaat membantu perekonomian warga setempat di tengah pandemi Covid-19.
Seusai bekerja menggali batu-batu rak secara berkelompok, warga bisa langsung menjual hasilnya ke pedagang pengepul batu rak yang sudah menunggu di persimpangan jalan menuju TPU Desa Kimak, dekat dengan lokasi penggalian batu rak.
"Kami tak tahu kondisi saat ini sedang ada wabah pandemi Covid-19, ekonomi sedang susah sehingga kita sepakati bersama-sama tokoh masyarakat untuk menggalinya bersama-sama.
Hasilnya ada bagian untuk sumbangan bagi pembangunan masjid dan yayasan," kata Mustopa.
Dari hasil yang diperoleh, warga juga menyumbangkan sebagian hasilnya untuk pembangunan masjid.
Baca juga: Lelaki Ini Ditemukan Kritis di Pinggir Jalan di Kota Tasikmalaya, Diduga Kalah Duel
"Ada sekitar 500 KK warga Desa Kimak yang bekerja mencari batu rak ini , dimana setiap kg hasil yang didapatkan sebesar Rp 500 per kg disumbangkan untuk pembangunan masjid Desa Kimak," ujar Mustopa.
Yan, warga Desa Kimak, juga menyebut sebagian hasil pencarian batu kimak digunakan untuk pembangunan masjid.
Dia menyebut pada hari pertama penggalian batu rak ini dihargai Rp 25.000 per kg, lalu di hari kedua turun menjadi Rp 20.000 per kg.
"Dan sore ini turun lagi menjadi Rp 17.500 per kg, memang ada kesepakatan warga untuk membantu menyumbang untuk pembangunan masjid dan ke yayasan," katanya.