Kemdikbud Minta Penulis Bijak Pilih Nama Usai Viralnya Buku SD Sebut Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur
Kemdikbud menanggapi viralnya soal dalam buku SD sebut 'Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur.' Pihaknya meminta penulis lebih teliti dalam memilih nama.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
GM Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Mas Admuawan mengungkapkan bahwa soal mata pelajaran tersebut tidak ada kaitannya dengan Gubernur Ganjar Pranowo.
"Dalam buku kita yang ada nama Pak Ganjar itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan Pak Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah."
"Karena buku itu terbit dari tahun 2009. Saat itu Pak Ganjar Pranowo kan belum menjadi publik figur seperti saat ini. Sehingga ketika itu kita menganggap ya itu biasa. Nama Pak Ganjar hanya sebuah nama," tegasnya.
Baca juga: VIRAL, Setelah Anies dan Mega, Giliran Nama Ganjar Muncul di Buku Soal Siswa, Disebut Jarang Salat
Baca juga: Soal Kelanjutan Program Jateng di Rumah Saja, Ini Kata Ganjar Pranowo
Penerbit Akan Segera Revisi Nama dan Menemui Ganjar Pranowo
Dikutip dari Kompas.com, Admuawan berjanji akan segera merevisi nama Ganjar yang tercantum dalam buku mata pelajaran agama tersebut.
"Kami mohon maaf atas tidak perkenan, ketidaknyamanan itu. Kita berjanji akan kita revisi," tegasnya.
Pihak penerbit juga berjanji untuk memberikan surat ke cabang penerbitan Tiga Serangkai agar disampaikan kepada pengguna buku bahwa nama Ganjar yang tercantum bukanlah Guberner Jateng Ganjar Pranowo.
Baca juga: Ganjar Pantau Terus Gerakan Jateng di Rumah Saja
Baca juga: Hari Pertama Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ganjar Pranowo: Alhamdulillah Berjalan Bagus
Ia juga siap untuk menemui Ganjar Pranowo untuk meluruskan permasalahan tersebut.
"Kita bersedia untuk sowan ke Pak Ganjar menjelaskan ini bahwa kita tidak ada tendensi apapun. Apalagi di berita-berita itu sudah dipelintir," ucap dia.
Dalam buku tersebut nama Ganjar dalam mata pelajaran agama hanya ada di satu soal.
Tetapi diulang karena buku mata pelajaran ini dicetak lima kali, yakni tahun 2009, 2012, 2015, 2018 dan 2020.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Arif Tio Buqi Abdulah)(Kompas.com/Labib Zamani)