Mayor AU Corinus Krey Tokoh Pejuang Pembebasan Papua dan Pencetus Nama Irian yang Hampir Dilupakan
Dalam pertemuan tersebut Marsma Budhi Achmadi bertemu dengan Ibu Aca, salah satu cucu Marthen Indey yang bertugas merawatnya hingga akhir hayat
Editor: Toni Bramantoro
Promosi nama dilakukan kepada kepala-kepala suku dan dititipkan kepada Frans Kaisiepo yang mewakili pemuda Papua dalam Konferensi Malino tanggal 18 Juli 1946.
Pada tahun 1947, Krey bergabung dengan Komite Indonesia Merdeka (KIM) sebagai Sekretaris II dibawah pimpinan Dr. Gerungan. Organisasi ini adalah motor pergerakan politik menentang Belanda dan disinilah Krey mulai berjuang bersama Marthen Indey yang menjabat Komisaris 1 KIM.
Ketika Belanda mengendus KIM, Dr Gerungan dipulangkan ke Ambon dan KIM akhirnya digerakkan oleh Marthen Indey dan Corinus Krey.
Sepanjang hidupnya, Corinus Krey empat kali merasakan kejamnya penjara Belanda di Papua, yaitu penjara Kota Nica Jayapura (1-7 Desember 1945), penjara Abepura Jayapura (7-3-1947 hingga 7-8-1947), penjara Biak (7-12-1949 hingga 7-6-1950), dan yang terlama adalah tujuh tahun di penjara Digul (7-6-1950 hingga 7-8-1957).
Kepada putranya Max Krey, Corinus pernah menceritakan bahwa Belanda pernah menanam bagian perut ke bawah dalam kubangan dan diplester dengan semen hingga mengeras, sehingga menyisakan bagian perut ke bawah membiru dalam waktu yang lama.
Dokumen kesaksian bahwa Corinus Krey pernah dipenjara empat kali ditandatangani oleh Marthen Indey karena kebetulan juga "rekan di penjara yang sama".
"Sekelumit tentang kisah mendiang Mayor AU Corinus Krey ini didapatkan dari dokumen yang ditinggalkan Almarhum, serta dialog dengan Ibu Martina Krey beserta putra-putra," kata Marsma TNI Budhi Achmadi, Minggu, (14/2/2021).
Yang menarik, jelas Danalud Silas Papare, beberapa dokumen dan kesaksian diparaf langsung oleh rekan seperjuangannya, Marthen Indey.
Sepertinya Marthen Indey yang jauh lebih senior dari Krey sudah mengantisipasi, saat dirinya berpulang maka akan semakin sedikit yang akan bisa menjadi saksi kepahlawanan sahabatnya tersebut.
Ditambahkannya, selain pernah berdinas di Lanud Jayapura sebagai perwira TNi AU, almarhum adalah anggota MPRS Tahun 1964 -1968 dan pemegang bintang veteran RI.
"Terima kasih Bapak, dan bangsa Indonesia berhutang besar padamu, Corinus Marselus Koreri Krey," tutur Marsma TNI Budhi Achmadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.