Kronologi Pria Bersama Istri dan Anak Bacok Adik Kandung hingga Tewas, Dipicu Malasah Air di Sawah
Seorang petani bernama Mosi Dakhi (35) dibunuh oleh kakak kandungnya sendiri.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Seorang petani bernama Mosi Dakhi (35) dibunuh oleh kakak kandungnya sendiri.
Pelaku yang merupakan kakak kandung korban melakukan pembunuhan itu bersama istri dan anaknya.
Korban dibacok menggunakan parang hingga tewas oleh pelaku gara-gara masalah air di sawah.
Baca juga: Rekam Jejak Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti, Dulu Berantas Narkoba Kini Tersandung Sabu
Baca juga: Kronologi Penangkapan Kapolsek Astana Anyar Sedang Pesta Narkoba, Jaringannya Langsung Diselidiki
Baca juga: Awal Mula Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Diamankan Karena Narkoba, Barang Buktinya 7 Gram Sabu
Peristiwa itu terjadi di sawah di Desa Faomasi Hilisimaetano, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan.
Diketahui pelaku yaitu abang korban bernama Rufoi Dakhi (43), istrinya bernama Ina Merata (35) dan anaknya berinisial TD (10).
Kasat Reskrim Polres Nias Selatan, AKP Iskandar Ginting menyebutkan, ketiga pelaku ikut terlibat menghabisi nyawa korbannya bernama Mosi Dakhim.
Sementara istri korban Adiliana Dakhi alias INA Marsaina (35) yang ikut menjadi korban masih dirawat di Rumah Sakit.
Baca juga: Istrinya Dipanggil Adek Sayang Andi Bacok Aktivis LSM Hingga Tewas
Baca juga: Pria Ini Bacok Anggota LSM hingga Tewas, Gara-gara Istri Dipanggil Adek Sayang, Merasa Dilecehkan
Iskandar menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Selasa tanggal 16 Februari 2021 sekira pukul 16.00 WIB.
"Pada saat itu korban bersama istri dan anaknya berangkat dari rumah menuju sawah yang berjarak satu kilometer dari rumah korban," ungkapnya, Rabu (17/2/2021).
Ginting mengatakan, sesampainya korban di sawah, pelaku bersama dengan istri dan anaknya sudah tiba duluan di lokasi dan sedang bekerja di sawah miliknya.
"Dikarenakan pada hari senin tanggal 15 Februari 2021 hujan dan mengakibatkan genangan air di sawah milik korban."
"Korban bersama dengan istrinya berencana mengurangi jumlah air yang menggenangi sawah milik korban dengan membuka jalan air dan menuju sawah milik pelaku," katanya.
Ginting menjelaskan, pelaku tidak terima dengan tindakan korban. Kemudian langsung menembak korban dengan menggunakan senapan angin miliknya.
"Dikarenakan tidak terima korban dan pelaku sempat adu mulut, kemudian pelaku dan anaknya membawa parang dan melakukan pembacokan terhadap pelaku sedangkan istri pelaku membawa kayu dan memukul korban," tutur Ginting.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.