Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Kepala Desa Sumurgeneng di Tuban, Warganya Pilih Beli Mobil Baru daripada Buka Usaha

Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Gihanto memberikan sejumlah pengakuan terkait warganya yang berlomba beli mobil baru.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pengakuan Kepala Desa Sumurgeneng di Tuban, Warganya Pilih Beli Mobil Baru daripada Buka Usaha
Tangkap layar kanal YouTube Tribun Lombok
Pengakuan Kepala Desa Sumurgeneng di Tuban, Warganya Pilih Beli Mobil Baru daripada Buka Usaha 

Viral Sebelumnya

Fenomena unik beberapa hari terakhir terjadi di Kabupaten Tuban.

Bagaimana tidak, warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, ramai-ramai mendatangkan mobil baru dalam tenggang waktu tak lama.

Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai ratusan unit mobil.

Terbaru dari rekaman video pendek yang viral di media sosial, belasan mobil datang secara bersamaan di desa tersebut.

Mobil yang diangkut menggunakan truk towing itu bahkan mendapat pengawalan dari kepolisian.

"Benar terkait warga ramai-ramai beli mobil baru, kabarnya kemarin datang lagi dari Gresik atau Surabaya," kata Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: POPULER Pria Beli Motor Yamaha Seharga Rp 125 Juta | Viral Aksi Warga Beli Mobil Baru di Tuban

Berita Rekomendasi

Dia menjelaskan, warga yang membeli mobil itu karena telah mendapat hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina-Rosneft perusahaan asal Rusia.

Nilai penjualan yang tidak sedikit diyakini membuat warga ingin membeli mobil, yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Hingga kini mulai sejak warga mendapat pencairan dari penjualan tanah, sudah ada ratusan warga yang membeli mobil.

Bahkan, satu orang ada yang memiliki 2-3 mobil baru.

"Sampai sekarang sudah ada sekitar 176 mobil baru yang datang, terakhir kemarin ada 17 mobil baru," bebernya.

Kades pun mengungkap pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, yang jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar.

Bahkan, ada warga yang dengan kepemilikan lahan 4 hektar menerima Rp 26 miliar. Ada juga warga Surabaya yang memiliki lahan di sini mendapat Rp 28 miliar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas