Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harimau Terkam 3 Kerbau Milik Warga Kabupaten Agam Sumbar

Setelah dilakukan penyisiran, BKSDA Kabupaten Agam menemukan jejak dan kotoran diduga harimau sumatera

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Harimau Terkam 3 Kerbau Milik Warga Kabupaten Agam Sumbar
ISTIMEWA
Petugas meneliti dari dekat jejak kaki diduga Harimau Sumatera di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, baru-baru ini. 

Lokasi ditemukannya jejak harimau tersebut berlokasi di Jorong Pagaran Tanjung Botung, Nagari Koto Nopan, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Screnshoot penampakan Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae) yang terekam Kamera jebakan atau camera trap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam, Sabtu (21/11/2020) di Desa Lae Motong, Kecamatan Penanggalan, Subulussalam.
Screnshoot penampakan Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae) yang terekam Kamera jebakan atau camera trap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Subulussalam, Sabtu (21/11/2020) di Desa Lae Motong, Kecamatan Penanggalan, Subulussalam. (For Serambinews.com)

Kepala Resort Pasaman BKSDA Sumbar, Rusdiyan P saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan, warga yang sedang MCK (mandi, cuci, kakus) di sungai dekat pemukiman warga menemukan jejak harimau pada Rabu (17/2/2021).

Pihaknya telah melakukan pengecekan di lapangan dan membenarkan adanya jejak harimau sumatera tersebut.

"Kita sudah ajarkan masyarakat cara penghalauan. Kita tinggalkan meriam secara swadaya," kata Rusdiyan P, Senin (22/2/2021).

Disebutkannya, alat yang ditinggalkannya berupa meriam yang dibuat dari besi dan berbahan kabit.

Baca juga: Detik-detik 2 Harimau Lepas dari Kandang, Pawang Tewas Diterkam, Awalnya Longsor di Kebun Binatang

Ia berharap, masyarakat yang berlokasi di kawasan konflik tersebut dapat melakukan penghalauan dengan bunyi-bunyian meriam.

"Bagi masyarakat yang ke ladang juga kita ajarkan bagaimana kiat-kiat saat berhadapan dengan harimau," katanya.

Berita Rekomendasi

Ia berharap masyarakat yang pergi ke ladang tidak sendiri-sendiri, tapi ada rekan lainnya.

"Jadi, saat masyarakat berpapasan dengan harimau sudah dibekali ilmu. Kita berharap tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Sebelumnya, Rusdiyan P mengatakan, jejak tersebut ada 2 ukuran, yaitu satu besar dan satu lagi berukuran besar.

"Kalau dugaan kita lebih dari 1 ekor. Jadi, diperkirakan ada sebanyak 2 ekor."

"Kita melihat jejaknya ada 2 ukuran, dan kemungkinan itu induk sama anaknya," katanya.

Disebutkannya, kebiasaan harimau yang beriringan tersebut adalah induk dan anaknya. Karena ada 1 jejak besar dan 1 jejak kecil.

"Kawasan tersebut berbatasan langsung dengan hutan lindung, apalagi ladang masyarakat."

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas