Pembina Asrama di Mimika Tega Lecehkan Anak Asuh, Dipaksa Masuk ke Kamar Mandi, Korban Ada Belasan
Kasus pelecehan dan kekerasan terhadap anak di bawah umur terjadi di Distrik Wania, Mimika, Papua.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pelecehan dan kekerasan terhadap anak di bawah umur terjadi di Distrik Wania, Mimika, Papua.
Diketahui para korbannya merupakan anak-anak yang tinggal di asrama sekolah distrik tersebut.
Sedangkan pelakunya adalah seorang pembina asrama.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Mimika pada Jumat (12/3/2021).
Baca juga: Anak 16 Tahun Jadi Korban Pelecehan Gurunya, Dilakukan Berkali-kali, Kini Korban Ingin Bunuh Diri
Kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Hermanto mengatakan, kasus ini terbongkar setelah pada Selasa 9 Maret 2021 sekitar pukul 22.30 WIT pelaku berinisial DFL (30) melakukan perbuatan tak pantas kepada salah satu murid.
Ketika itu, pelaku membangunkan korban dan dipaksa diajak ke kamar mandi pembina.
Di dalam kamar mandi, pelaku melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap korban.
Korban menolak dan akan melaporkan kepada pembina lainnya.
Namun, pelaku mengancam akan memukul korban, hingga perbuatan tak senonoh itu terjadi.
"Saat terdengar suara teman-teman korban dari luar kamar mandi, pelaku lalu menyuruh korban keluar," kata Hermanto kepada wartawan.
Saat korban keluar dari kamar mandi, kata Hermanto, ada beberapa teman korban atau penghuni asrama lainnya.
Mereka pun diminta oleh pelaku kembali ke kamar asrama, sambil memukul korban dengan menggunakan kabel.
Baca juga: Pelecehan Wanita Bersuami di WC Umum, Modus Pelaku Pura-pura Pinjam Sikat saat Korban Tak Berbusana
"Setelah ditelusuri, ternyata bukan hanya satu korban yang mengalami pelecehan seksual dan kekerasan oleh pelaku," ujar Hermanto.
Menurut Hermanto, berdasarkan data sementara hasil pemeriksaan penyidik, terdapat 13 anak mengalami pelecehan seksual dan 12 anak mendapat tindakan kekerasan.
Pelaku pun telah diamankan dan telah mengakui perbuatannya. Pelaku mengakui bahwa perbuatan tidak terpuji itu sudah dilakukan sejak 20 November 2020.
"Korban kekerasan ada 12 orang dan korban pelecehan ada 13 orang," pungkas Hermanto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "25 Anak Asrama Sekolah di Timika Jadi Korban Pelecehan Seksual dan Kekerasan"
(Kompas.com/Irsul Panca Aditra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.