Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Heboh Dukun Pengganda Uang di Semarang, Ditemukan Sesajen & Jenglot, Korban Tertipu Rp 150 Juta

Warga di Kaligetas, Jatibarang, Mijen, Kota Semarang dihebohkan dengan dugaan kasus dukun palsu pengganda uang.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Heboh Dukun Pengganda Uang di Semarang, Ditemukan Sesajen & Jenglot, Korban Tertipu Rp 150 Juta
Kolase Tribunnews: TRIBUNJATENG/IWAN ARIFIANTO dan Istimewa
Heboh Dukun Pengganda Uang di Semarang, Ditemukan Sesajen & Jenglot, Korban Tertipu Rp 150 Juta 

Tetapi untuk kegiatan warga lainnya seperti tahlilan, kerja bakti dan lainnya, pelaku tak pernah ikut.

Baca juga: Foto Profil Pelaku Polwan, Muhammad Shiddiq Jadi Korban Penipuan Jual Beli Sepeda Motor di Facebook

Lokasi kontrakan yang menjadi tempat praktik pengganda uang yang menjerat korban merugi hingga ratusan juta,Kota Semarang, Kamis (18/3/2021).
Lokasi kontrakan yang menjadi tempat praktik pengganda uang yang menjerat korban merugi hingga ratusan juta,Kota Semarang, Kamis (18/3/2021). (TRIBUNJATENG/IWAN ARIFIANTO)

Dia mengatakan, tak mengenal secara khusus kepada pelaku.

Eko hanya sempat sekali berpapasan dengan pelaku yang bersikap sopan kepadanya dengan menyapa.

Untuk mengobrol aktif tak pernah.

"Saya merasa kecolongan dari kejadian ini. Jadi aturan lebih saya pertegas siapapun yang kontrak wajib beri ktp dan KK," terangnya.

Dia juga sempat mengantarkan pihak Kepolisian untuk mendatangi lokasi kontrakan tersebut pada dua bulan lalu.

Dia melihat banyak alat sesajen dan praktik perdukunan di tempat itu.

BERITA REKOMENDASI

Banyak tebaran bunga namun sudah layu.

"Praktik dukunya di gubuk sebelah rumah. Ada beberapa boneka entah jenglot atau apa tak mengetahui pasti," ujarnya.

Baca juga: Diduga Terlibat Penipuan, Pencetus Save Babi Dilaporkan ke Polisi

Terduga pelaku Supriyono dukun pengganda uang yang praktik di dukuh Kaligetas
Terduga pelaku Supriyono dukun pengganda uang yang praktik di dukuh Kaligetas (TribunJateng/Istimewa)

Dia menyebut, tak mengetahui pasti pekerjaan pelaku.

Sekaligus tak menyangka pelaku membuka praktik perdukunan.

"Pelaku setiap hari juga mengendarai mobil tetapi yaitu hidupnya mengontrak. Kalau kehidupan pribadi saya kurang tahu," terangnya.


Pengamatannya, rumah kontrakan pelaku memang sering ramai oleh orang asing yang datang ke rumah tersebut.

Terutama pada malam hari.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas