Sejarah Gereja Katedral Makassar, Gereja Tertua di Sulawesi Selatan yang Jadi TKP Bom Bunuh Diri
Berikut adalah sejarah Gereja Katedral Makassar. Gereja tertua di Sulsel yang terkena bom dua kali.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah sejarah Gereja Katedral Makassar, tempat kejadian bom bunuh diri pada Minggu (28/3/2021) pagi.
Diketahui, terjadi insiden bom bunuh diri yang menyebabkan 29 orang terluka sejauh ini.
Insiden tersebut terjadi di Gereja Katedral yang beralamatkan di Jalan Kajaolalido No. 14 Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Ternyata, peristiwa bom di Gereja Katedral ini bukan untuk yang pertama kalinya.
Gereja Katedral pernah terkena ledakan bom pada 9 Oktober 1943 pada saat Kota Ujung Pandang dibom oleh tentara sekutu.
Bom tersebut jatuh berjarak 10 meter dari gedung gereja itu dan berkekuatan besar sehingga menyebabkan kerusakan di bagian altar.
Baca juga: Kapolri: Pelaku Bom di Katedral Makassar Terkait dengan 20 JAD yang Pernah Diamankan di Sulsel
Baca juga: DETIK-DETIK Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, 2 Orang Punya Gerak-gerik Mencurigakan
Sejarah Gereja Katedral Makassar
Dikutip dar TribunBatam.id, Gereja Katedral Makassar memiliki nama resmi Gereja Hati Yesus Yang Maha Kudus.
Dulunya Gereja Katedral Makassar ini bernama Gereja Katedral Ujung Pandang.
Gereja Katedral Makassar didirikan pada tahun 1898 dan merupakan gereja tertua di Sulawesi Selatan.
Pembangunan tempat ibadah ini tak lepas dari penyebaran agama Katollik di wilayah Makassar dan sekitar Sulawesi Selatan.
Pada 1525, tiga orang pastor dan misionaris dari Portugal singgah ke Makassar.
Mereka adalah Pastor Antonio do Reis, Cosmas de Annunciacio, Bernardinode Marvao.
Bersama mereka, ikut pula seorang bruder.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.