Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Etos Institute: Tri Adhianto Tjahyono Berpotensi Kuat Sebagai Bakal Calon Wali Kota Bekasi

Direktur Etos Indonesia Institute Iskandarsyah menjelaskan soal hasil survei lembaganya terkait tingkat popularitas bakal calon Wali Kota Bekasi

Penulis: Reza Deni
Editor: Sanusi
zoom-in Etos Institute: Tri Adhianto Tjahyono Berpotensi Kuat Sebagai Bakal Calon Wali Kota Bekasi
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memantau banjir di Kolong Tol JORR Grand Kota Bintang Bekasi, Selasa (25/2/2020). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Etos Indonesia Institute Iskandarsyah menjelaskan soal hasil survei lembaganya terkait tingkat popularitas bakal calon Wali Kota Bekasi. Nama Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto pun muncul sebagai kandidat terkuat bakal calon wali kota Bekasi.

"Dari survei yang kami himpun, dari tingkat popularitas sejumlah nama, Tri Adhianto Tjahyono mendapat 27 persen suara responden, diikuti oleh Ade Puspita Sari dengan 11 persen suara responden, Choiruman Putro dengan 14 persen suara responden, dan Zainul Miftah dengan 10 persen suara responden. Sisanya seperti Tahapan Bambang Sutopo Heri Koswara, dan Eko Setyo Pramono mendapat suara di bawah 10 persen," kata Iskandarsyah dalam keterangannya, Senin (5/4/2021).

Baca juga: Yusharto Huntoyungo: Pilkades Serentak Kabupaten Bekasi Berjalan Aman Menerapkan Protokol Kesehatan

Selain dari tingkat popularitas, Etos Indonesia Institute juga menanyakan para responden soal nama-nama bakal calon walikota tersebut.

Adapun hasilnya, sebesar 29 persen responden tahu dari pembicaraan orang per orang, 20 persen dari media kampanye bakal calon, 19 persen dari perjumpaan langsung dengan para sosok bakal calon, dan 11 persen dari media sosial.

Baca juga: Urban Republic Perkuat Lini Bisnis IoT dengan Membuka Dua Store Baru di Bekasi dan Medan

"Survei tahap pertama kami menemukan, justru popularitas bakal calon walikota bekasi ini bukan dari sosial media, tetapi pembicaraan para warganya," ujar Iskandarsyah.

Iskandarsyah mengatakan bahwa survey tahap pertama dilakukan lembaganya ini adalah permulaan. Dia menyatakan, meski Pilkada terkait digelar mundur hingga 2024, sesuai dengan keputusan pemerintah dan DPR, namun pertarungan elektabilitas sudah terasa.

Berita Rekomendasi

"Jadi hasil ini akan up and down terus, memang sesuai keputusan waktunya mundur dari 2022 jadi serentak di 2024, tapi para bakal calon ini sudah mulai terlihat," pungkas dia.

Diketahui, survei ini menghimpun 600 responden dengan menggunakan metodologi multistage random sampling dan confidential intervalnya sebesar +/- 1.27 persen.

Survei ini dilakukan secara langsung tatap muka dan dilakukan selama dua pekan, mulai dari 12 Maret 2021 hingga 27 Maret 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas