Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA Dua Guru di Papua Ditembak KKB: Kronologi hingga Lima Poin Sikap PGRI

Berikut ini fakta-fakta penembakan dua guru oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua.

Penulis: Daryono
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in FAKTA Dua Guru di Papua Ditembak KKB: Kronologi hingga Lima Poin Sikap PGRI
ISTIMEWA
Proses evakuasi jenazah 2 guru korban penembakan KKB di Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika. Dua guru tersebut yakni Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden. 

"Anggota gabungan TNI-Polri saat ini sudah menguasai bandara yang sebelum diduduki oleh kelomppok itu," ujarnya.

Baca juga: DPD RI Gelar Sidang Paripurna Bahas Otsus Papua Hingga Pon XX Papua

Mathius menyebut situasi di Distrik Beoga sudah mulai kondusif dan anggota gabungan telah melakukan pengejaran terhadap kelompok pimpinan Sabinus Waker.

Di sisi lain, aparat gabungan juga masih melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang berada di Distrik Beoga.

"Kita akan naikan perkuatan untuk mem-back up di Beoga, sembari kita mendorong para guru yang berada di kampung Julukoma dan Ongolan untuk kita geser ke Sugapa Intan Jaya," katanya.

3. PascaPenembakan, Lima Guru Alami Trauma

Lima orang guru mengalami trauma setelah rekannya tewas ditembak KKB di Kampung Julugoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua Christian Sohilait menyebut, kelima guru tersebut sudah berhasil dievakuasi ke Mimika.

Berita Rekomendasi

"Mereka semua trauma dan minta pulang kampung. Hari ini mereka pulang ke rumah keluarganya dulu, besok mereka pulang ke Toraja," ujarnya melalui pesan singkat, Sabtu (10/4/2021), sebagaimana diberitakan TribunPapua

Ia berharap kejadian yang menimpa para guru di Beoga tidak berdampak luas bagi guru di wilayah pedalaman Papua lainnya.

Oleh karena itu, Sohilait meminta aparat keamanan dan masyarakat bisa ikut menjaga keberadaan para guru karena mereka hadir di sana hanya karena misi kemanusiaan.

"Saya selalu memberikan imbauan kepada masyarakat, mari berikan dukungan kepada guru-guru. Mereka tidak punya masalah apa-apa dengan siapapun di situ. Kondisi ini pasti membuat guru-guru ketakutan, pihak keamanan dan masyarakat tolong beri jaminan kemanan supaya mereka bisa ada di sana," kata dia.

Selain itu, Sohilait juga mengimbau guru-guru yang bertugas di wilayah yang memiliki potensi konflik, untuk lebih peka melihat situasi.

Menurut dia, kejadian seperti yang terjadi di Beoga bisa menimpa siapa saja dan dengan profesi apa saja.

"Kami mengimbau kepada guru-guru yang berada di daerah yang punya potensi terjadinya konflik, kalau dari lingkungan guru-guru lihat tidak aman, lebih baik keluar dulu, cari tempat perlindungan yang dekat," kata Sohilait.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas