Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Walikota Madiun Mainkan Lampu Kota untuk Kendalikan Virus Covid-19 (2)

Walikota Madiun memainkan lampu kota untuk mengendalikan virus covid-19 dan pertumbuhan eknomi. Hasilnya? Simak wawancara eksklusif

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Walikota Madiun Mainkan Lampu Kota untuk Kendalikan Virus Covid-19 (2)
IslamiCity Media
Suasana magrib di Kota Madiun 

Untuk vaksin yang ada di kota, mau hari raya saya prioritaskan orang yang sering menghadapi orang banyak.

Contohnya, pedagang pasar, pasar tradisional, swalayan, semua kita dulukan, minggu ini selesai. Termasuk pegawai bank.

Habis itu baru lansia. Sehingga yang rentan bertemu dengan orang banyak, kami dahulukan. Jadi jangan sampai mereka yang melayani orang banyak, kena.

Pak Maidi, so far, sejauh ini apakah ada warga Kota Madiun yang menolak divaksin?

Nggak ada, malah antre. Setiap hari saya di-WA, Pak Wali kapan saya divaksin, Pak Wali saya kapan.
Guru semuanya, ini tadi dosen semuanya sudah, ini segera dicukupi.

Repotnya, vaksin terbatas, yang minta semakin banyak. Malah ada, Pak Maidi, nggak apa-apa saya mau beli sendiri, cepet Pak Wali. Maunya dia pingin cepet, tapi karena terbatas, kita dahulukan yang prioritas.

Covid-19 ini memukul banyak sekali sektor, terutama sektor ekonomi. Nah, sejauh ini kondisi ekonomi di Kota Madiun itu, minus, nol, atau plus, sampai akhir 2020 ini.

Berita Rekomendasi

Jadi gini, kita pernah minus, minusnya itu tiga bulan yang lalu. Karena saya rem benar, karena Covid-19 itu saya rem. Saya melindungi warga. Malam itu lampu saya matikan.

Logikanya begini, kalau orang itu berkerumun, ada petugas itu pergi semua, petugas pergi dia balik lagi.
Nah susah kalau caranya gini. Akhirnya lampu saya matikan. Habis itu, mal jam 20.00 tutup. Semua orang keluar dari mal tidak bisa mampir ke mana-mana. Dia langsung pulang.

Petugas kontrol, tidak ada kerumunan. Jam 23.00 saya nyalakan lagi untuk segi keamanan. Itu bisa keren.

Orang-orang tanya, pak wali kok aneh, orang tidur kok lampunya dimatikan. Logika berpikir kita, lampu dimatikan, menghindari kerumunan, orang segera pulang tidur. Dia pasti istirahat lebih dari enam jam, tujuh jam. Imun pasti bagus.

Pak itu ide dari siapa?

Saya sendiri, coba tanya itu teman-teman.

Jadi kondisi-kondisi itu kita banyak tertekan, semua kemampuan dikeluarkan, tidak ada yang manja. Semua kemampuan, kreativitas, inovatif, itu semua keluar. Piye carane, piye carane.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas