Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Motif Orangtua Bunuh Anak di Temanggung, Dukun Sebut Korban Titisan Genderuwo

Motif orangtua bunuh anak kandungnya di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah akhirnya terungkap.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Terungkap Motif Orangtua Bunuh Anak di Temanggung, Dukun Sebut Korban Titisan Genderuwo
KOMPAS.COM/IKA FITRIANA
Para tersangka dugaan penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya bocah A, warga Desa Bejen, dihadirkan saat gelar perkara di Mapolres Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (19/5/2021). 

AKP Setyo Hermawan menerangkan, jenazah korban akhirnya terungkap pada, Minggu (16/5/2021) malam yang diletakkan di sebuah kamar rumah korban.

"Awal mula kejadian saat Lebaran kemarin. Keluarga ibu korban menanyakan AL yang sudah lama gak kelihatan. Jawabannya saling lempar.

Baca juga: Terpengaruh Bujuk Rayu Dukun, Orang Tua Ruwat Anak hingga Akhirnya Meninggal karena Ditenggelamkan

Akhirnya kakek korban dari Desa Congkrang mendatangi rumah (korban) di Bejen," tuturnya.

Setelah itu, ayah korban menunjukkan letak Aisyah yang sudah terbaring meninggal di atas tempat tidur.

Atas kejadian itu, sang kakek melaporkan temuan tersebut kepada Kades Congkrang dan Kades Bejen, diteruskan kepada Polsek Bejen.

"Lalu anggota Unit Reskrim Polres Temanggung melakukan olah TKP dan mengamankan orangtua korban.

Selanjutnya dibantu kades dan masyarakat mencari keberadaan Haryono dan Budiono di rumah masing untuk diamankan di Polres Temanggung," terangnya.

BERITA REKOMENDASI

Dari hasil penyidikan keterangan 4 tersangka, Haryono menyebut bahwa anak itu nakal dan keturunan dari gendoruwo.

Disarankan agar bisa sembuh harus di bersihkan dengan cara meruwat.

Setelah diruwat dua kali, korban tak sadarkan diri dan diletakkan ditempat tidur.

Kata AKP Setyo, sang dukun berjanji kalau dia bisa mengembalikan korban hidup kembali dan sembuh dari pengaruh mahluk ghaib.

Namun, sang dukun tidak bisa berjanji berapa lama waktu yang harus ditempuh.

"Dukun ini tidak bisa janji kapan waktu korban bisa hidup kembali.

Ditemukan bukti tissu yang digunakan orangtua korban untuk merawat jazad anaknya bergantian," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas