Kejadian Tak Biasa Sebelum Menumpang KMP Yunicee, Niken Cium Pipi Sang Bunda
Niken merupakan karyawan yang teladan. Ia sudah bekerja selama 6 tahun sebagai penjaga tiket di Pelabuhan Gilimanuk.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI -- Suasana duka menyelimuti sebuah rumah di Desa Kabat, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (30/6/2021).
Pasalnya salah satu warga di desa tersebut menjadi korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali pada Selasa malam (29/6/2021).
Ariana Niken Permatasari (23), warga Desa Kabat menjadi salah satu penumpang yang meninggal dalam kecelakaan tersebut.
Rabu kemarin, keluarga korban sempat dikunjungi oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.
Sejumlah warga Banyuwangi turut menjadi korban dalam musibah tersebut.
Baca juga: KMP Yunicee Tenggelam, Kapolda Bali: dari 39 Orang Ditemukan Selamat, Hanya 16 Terdata Manifes
Sebagai bentuk ungkapan duka cita, Bupati Ipuk bertakziyah di salah satu rumah duka korban KMP Yunicee, Ariana Niken Permatasari (23), di Desa Kabat, Rabu (30/6/2021).
"Atas nama pemerintah daerah, kami mengucapkan duka yang mendalam atas musibah ini. Kami berdoa agar korban yang telah berpulang mendapat tempat termulia di sisi Allah SWT," ungkap Ipuk.
Kehadiran Ipuk disambut tangis haru Istiana, ibunda dan Hariyanto, bapak korban.
Kepergian putri sulung Hariyanto dan Istiana secara mendadak menjadi pukulan yang teramat berat bagi orang tuanya.
"Dia selesai mengantarkan saya lomba paduan suara PKK. Tak seperti biasanya, dia mencium saya beberapa kali sambil memberi semangat," cerita Istiana kepada Ipuk.
Baca juga: Turut Berduka Cita, Ketua DPD RI Berharap Seluruh Korban KMP Yunicee Ditemukan
"Ada apa kok tiba-tiba gini?" lanjut Istiana bercerita.
"Tidak apa-apa, Bu. Aku sayang ibu, ayah dan adik-adik. Rawat mereka ya, Bu," ungkap Istiana menirukan jawaban gadis berusia 23 tahun itu.
Selama hidupnya, Niken dikenal sebagai pribadi yang baik. Selain berbakti kepada kedua orangtuanya, ia juga mendedikasikan penghasilannya bekerja untuk membantu adik-adiknya yang masih bersekolah.
Beberapa hari sebelumnya, ia sempat mengutarakan keinginannya untuk berkurban.